Frank Schmidt, dari Jerman Mengejar Rekor Alex Ferguson dan Arsene Wenger

1 day ago 6

Pelatih Heidenheim Frank Schmidt.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak banyak pelatih yang bertahan lama di satu klub pada era sepak bola modern saat ini. Jika tak memuaskan manajemen, pelatih siap-siap didepak, terutama di sejumlah kompetisi papan atas Eropa. Ukurannya biasanya trofi untuk tim-tim tradisional papan atas. Penilaian lain bisa stabil di kompetisi teratas atau bisa bertahan tiap tahun tampil di kompetisi Eropa.

Pep Guardiola membayar sembilan tahun masa kepelatihannya di Manchester City dengan 18 trofi. Sementara Diego Simeone mendapatkan delapan trofi selama 13 tahun di Atletico Madrid.

Untuk Frank Schmidt, kesuksesannya tak dinilai dari trofi, tapi dari tren pencapaian klub yang konsisten menapak naik. Ia membawa tim dengan status tim berantah di divisi empat untuk naik berlaga di Bundesliga.

Jika durasi yang jadi acuan, Guardiola dan Simeone belum ada apa-apanya Schmidt. Dia pelatih terlama di liga sepak bola pria Eropa mana pun. Sebanyak 709 laga telah ia jalani mendampingi Heidenheim sejak 2007. Kebersamaan itu akan berlanjut musim depan setelah Schmidt mempertahankan Heidenheim berlaga di Bundesliga untuk musim depan.

Schmidt membawa klub dari liga regional di Jerman barat daya ke divisi teratas. Heidenheim mengalahkan Bayern Munchen di Bundesliga dan meladeni Chelsea di Liga Konferensi Europa.

"Saya telah memberikan semua energi saya untuk tim dan itu sangat penting, tetapi sekarang saya kosong," kata Schmidt kepada penyiar Sky setelah gol Leo Scienza di waktu tambahan memastikan kemenangan agregat 4-3 atas Elversberg dalam playoff promosi-degradasi Bundesliga.

"Tidak seorang pun perlu menelepon saya besok, saya tidak bisa dihubungi, karena saya akan pergi. Saya butuh energi untuk mempersiapkan musim baru."

Memenangkan El Dorfico

Kota Heidenheim hanya dihuni oleh 50 ribu orang dan tim asuhan Schmidt biasanya menjadi underdog melawan klub-klub yang memiliki lebih banyak sejarah, trofi, dan penggemar. Namun, keadaan sebaliknya terjadi pada awal pekan ini saat Heidenheim melawan Elversberg, tim lain yang telah naik dari liga regional ke panggung nasional dalam beberapa tahun terakhir. Tim ini berasal dari kota yang hanya berpenduduk 13 ribu orang.

sumber : AP

Read Entire Article
Politics | | | |