Houthi: AS dan Sekutunya Bunuh Hampir 3 Juta Orang tak Bersalah di Negara Muslim

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN– Pemimpin Ansarullah Houthi Yaman, Abdul Malik Badr al-Din al-Houthi, menyatakan Amerika Serikat dan sekutunya telah membunuh hampir tiga juta orang tak bersalah di negara-negara Muslim selama 20 tahun terakhir.

Pernyataan tersebut dia sampaikan pada Selasa (4/11/2025) dalam upacara peringatan tahunan untuk para syuhada, yang akan berlangsung selama sepekan penuh dengan berbagai kegiatan di Yaman.

"Sebuah bangsa yang maju dengan semangat jihad di jalan Allah dan semangat mencari syahid adalah bangsa yang bangga dan dapat menangkis bahaya," katanya, sambil mencatat bahwa syahid adalah benteng melawan kehancuran dan penghinaan.

Menurut dia, tragedi besar telah terjadi sepanjang sejarah umat Islam, dari masa lalu hingga periode kolonial dan hingga tahap saat ini, tegas pemimpin Yaman tersebut.

Dia menyebut Amerika Serikat telah mengakui bahwa mereka telah membunuh hampir 3 juta orang dalam 20 tahun terakhir, kebanyakan dari mereka berasal dari umat Islam, dan mereka dibunuh saat berada dalam posisi lemah.

Dia menegaskan musuh-musuh telah menggunakan kelaparan dan senjata untuk memaksa orang menyerah, tetapi semua sia-sia.

Pemerintah AS dan Israel, kata dia, telah berusaha sekuat tenaga untuk mencuci otak negara-negara Muslim agar mereka dapat digunakan sebagai budak, katanya.

Dia menambahkan pemerintah AS dan Israel telah menduduki negara-negara untuk menggunakan orang-orang demi kepentingan mereka sendiri.

“Kekuatan-kekuatan tirani tidak memiliki belas kasihan, dan mereka melakukan segala jenis kejahatan untuk mencapai tujuan mereka sendiri,” ujar dia.

Houthi mulai menyerang jalur pelayaran di Laut Merah dan Laut Arab setelah perang Israel di Gaza, sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

Sebagai balasan, pada Maret lalu, Trump mulai melancarkan operasi militer terhadap kelompok Yaman tersebut.

Namun pada pada Selasa (6/7/2025) mengumumkan bahwa upaya mediasinya

menghasilkan gencatan senjata antara AS dan Houthi di Yaman, setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Houthi tidak akan lagi melakukan serangan terhadap kapal-kapal komersial.

Sebelumnya di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa Houthi memberi tahu mereka bahwa kelompok itu tidak akan melakukan serangan tambahan terhadap kapal-kapal komersial, dan AS akan menghentikan serangan terhadap Yaman.

Read Entire Article
Politics | | | |