Laporan: 24 Transgender India Coba Bunuh Diri Massal dengan Minum Disinfektan

17 hours ago 3

Garis Polisi (ilustrasi). Beredar laporan transgender India coba bunuh diri massal,

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DElhi -- Setidaknya 24 orang dari komunitas transgender dirawat di rumah sakit di kota Indore, negara bagian Madhya Pradesh, India. Mereka dilarikan ke RS setelah mengonsumsi disinfektan dalam upaya 'bunuh diri massal; terkait perselisihan dengan kelompok saingan. Demikian dilaporkan beberapa media India.

NDTV melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Rabu malam dan mereka segera dirawat di rumah sakit.

"Mereka mengaku telah mengonsumsi fenil bersama-sama, tetapi hal ini belum dapat dikonfirmasi," demikian kutipan laporan tersebut, yang mengutip Kepala Inspektur Rumah Sakit Maharaja Yashwantrao, Dr. Basant Kumar Ningwal. seraya menambahkan bahwa tidak satu pun dari mereka berada dalam kondisi kritis.

"Apa yang memicu aksi massal oleh para transgender tersebut belum jelas," demikian laporan tersebut.

Sementara itu, The Hindu melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi setelah pertengkaran dengan seorang pemimpin kelompok saingan dan rekan-rekannya

Wakil Komisaris Polisi Tambahan (Kejahatan) Indore, Rajesh Dandotiya, mengatakan kepada media tersebut bahwa pemimpin kelompok saingan tersebut ditangkap pada Kamis.  Sebuah kasus didaftarkan terhadapnya dan tiga rekan lainnya atas dugaan penyerangan dan pemerasan.

“Berdasarkan FIR (laporan informasi pertama), terdapat perselisihan antara kedua faksi komunitas dan bahwa [pemimpin kelompok pesaing] dan rekannya diduga mengancam dan menyerang 24 orang tersebut dengan meminta sejumlah uang dari deposit yang dikumpulkan untuk konferensi komunitas. Hal itu diduga mendorong mereka untuk mencoba melukai diri sendiri,” tambah laporan tersebut.

Lebih lanjut disebutkan bahwa laporan sebelumnya telah diajukan pada Selasa terhadap salah satu rekan dari pesaing. Seorang transgender menuduh rekan itu dan salah satu dari tiga pria lainnya yang menyamar sebagai jurnalis mencoba memeras dan memperkosanya.

The Print melaporkan bahwa Wakil Komisaris Polisi Tambahan (Cabang Kejahatan) Rajesh Dandotiya mengatakan keduanya biasa memeras korban dengan berpura-pura menjadi jurnalis.

Read Entire Article
Politics | | | |