Lestarikan Terumbu Karang, Menteri Trenggono Jelaskan Dua Model Pendanaan

3 hours ago 4

Penyelam mengamati ikan di Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (4/5/2025). Kawasan bawah laut seluas 15 hektar yang dahulu rusak akibat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan tersebut kini telah pulih berkat upaya transplantasi terumbu karang oleh kelompok nelayan Samudra Bakti sejak 2009 dan kini menjadi habitat bagi beragam biota laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah Indonesia membangkan inovasi pendanaan sebagai langkah strategis melindungi terumbu karang dan kawasan konservasi laut dalam menghadapi keterbatasan anggaran serta tantangan keberlanjutan sumber daya kelautan.

"Salah satu tantangan pengelolaan sumber daya berkelanjutan adalah pendanaan yang mendorong kita untuk menciptakan inovasi pendanaan pengelolaannya," kata Trenggono dalam "16th Anniversary of CTI-CPF and Coral Triangle Day 2025" di Jakarta, Kamis.

Ia memperkenalkan dua model inovasi pendanaan yang sedang dikembangkan pihaknya yaitu Indonesia Coral Reef Bond Project dan Debt for Nature Swap-The Tropical Forest and Coral Reef Conservation (DNS-TFCCA), yang saat ini sedang disiapkan Indonesia dengan dukungan lembaga internasional.

Coral Reef Bond bukan berasal dari utang pemerintah, melainkan instrumen pembiayaan konservasi laut yang risikonya ditanggung oleh Bank Dunia dan dikaitkan dengan standar efektivitas konservasi International Union for Conservation of Nature (IUCN) Green List.

Sementara itu, DNS-TFCCA memungkinkan pengalihan utang luar negeri Indonesia menjadi dana konservasi untuk perlindungan terumbu karang di bawah skema Tropical Forest and Coral Reef Conservation.

Skema itu diharapkan mampu menjamin kelangsungan pengelolaan kawasan konservasi dan mendukung target-target CTI-CFF dalam mencapai keseimbangan antara perlindungan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Trenggono, inovasi keuangan menjadi jalan keluar dalam mendukung agenda konservasi laut yang inklusif, partisipatif, dan transparan di kawasan segitiga karang.

Dalam kesempatan itu, Trenggono juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan Coral Triangle Day 2025 sebagai momentum bersama mewujudkan laut sehat dan produktif melalui investasi konservasi berbasis kolaborasi lintas sektor.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |