Manulife Syariah Dorong Inklusi Lewat Produk Asuransi yang Lebih Inklusif

14 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah (Manulife Syariah Indonesia) mengungkapkan strategi untuk meningkatkan tingkat inklusi keuangan syariah di Indonesia, yang hingga kini masih tergolong rendah. Strategi tersebut diwujudkan melalui kehadiran produk asuransi yang inklusif dan fleksibel untuk seluruh kalangan, tidak terbatas pada pasar Muslim semata.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia mencapai 43,42 persen. Namun, tingkat inklusi keuangan syariah masih tertinggal jauh, baru berada di angka 13,41 persen.

Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia, Fauzi Arfan, menilai rendahnya inklusi mencerminkan perlunya pendekatan edukasi yang lebih mendalam serta penyediaan produk yang inovatif dan mudah diakses oleh masyarakat.

“Inklusi kita cuma 13 persenan, sebenarnya bukan cuma karena masyarakat kurang terliterasi, tetapi karena produknya kurang inovatif dan inklusif. Jangan sampai asuransi syariah hanya ditujukan untuk komunitas Muslim, karena akhirnya jadi terkotak,” ujar Fauzi dalam Media Briefing bertajuk Peran Manulife Syariah Indonesia dalam Ekosistem Keuangan Syariah di Gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Fauzi mengungkapkan bahwa Manulife akan segera meluncurkan produk baru bernama Manulife Perlindungan Syariah (MPS) Flexi, yang dirancang agar lebih fleksibel dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

“Sebentar lagi kami akan launching produk baru, MPS Flexi. Produk ini tidak eksklusif, mudah dipahami, dan fleksibel dalam pembayaran,” ungkap Fauzi.

Ia menambahkan bahwa banyak masyarakat sebenarnya sudah memahami konsep syariah, namun kesulitan memahami terminologi produk yang terlalu kompleks atau kurang komunikatif.

“Di Indonesia, masyarakat itu realistis. Meski mayoritas Muslim, ketika ditawari produk syariah yang nilainya lebih buruk dari konvensional, mereka akan pilih konvensional. Tapi kalau produknya fleksibel dan lebih mudah dipahami, itu lebih bisa diterima,” jelasnya.

Fauzi yakin pendekatan inklusif akan menjadi strategi efektif untuk meningkatkan minat terhadap produk asuransi syariah dan mendorong angka inklusi secara nasional. “Kalau semua pelaku industri asuransi syariah menerapkan pendekatan ini, tentu akan meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya.

Read Entire Article
Politics | | | |