Ilustrasi perawatan manuskrip.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sejumlah manuskrip asli peninggalan Kesultanan Aceh Darussalam ditampilkan pada pameran "Kejayaan Peradaban Islam Dunia Melayu dan Dunia Islam” yang diselenggarakan Islamic Arts Museum Malaysia (IAMM) Sepanjang pada Mei hingga Juni 2025.
"Alhamdulillah, warisan intelektual dan budaya Aceh kembali menorehkan kebanggaan di panggung internasional di Malaysia," kata Kolektor Manuskrip Aceh, Tarmizi A Hamid alias Cek Midi yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.
Cek Midi merasa terharu dan bangga atas kehadiran nama Aceh dalam pameran bergengsi tersebut. Apalagi, posisinya terletak di pintu masuk galeri manuskrip, dan ini mencerminkan kehebatan peradaban indatu Aceh.
Dirinya menyebutkan, salah satu koleksi utama yang dipamerkan adalah Tajus Salatin, sebuah kitab klasik asal Aceh yang dikenal luas sebagai ensiklopedia tata negara dalam tradisi Islam-Melayu.
"Kitab ini menggambarkan kedalaman pemikiran politik, etika kepemimpinan, dan struktur sosial dalam sistem pemerintahan Islam di masa kejayaan Aceh," ujarnya.
Profil Tajus Salatin
Tajus Salatin merupakan manuskrip hasil cipta dari kebudayaan Melayu khususnya pada kesultaan Aceh. Manuskrip ini sering disebut juga sebagai cermin didaktis bagi raja, nama lain tersebut tercipta karena isi dari Taj as Salatin yang menghimpun berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pemerintahan raja yang ada pada masanya.
Tajus Salatin menjadi karya yang ditulis oleh Bukhari al-Jauhari (atau al johori) pada tahun 1603 sama seperti beberapa manuskrip lain seperti syair Sufi Bahr an-Nisa (Syair Laut perempuan). Karya ini dimaksudkan sebagai persembahan untuk sultan Aceh yang bertahta pada tahun 1589-1604 yaitu Alauddin Riayat Syah yang dikenal sebagai seorang raja yang memiliki ketertarikan khusus pada ilmu-ilmu tasawuf.
Kitab ini dirancang khusus untuk membicarakan masalah struktur politik dan kenegaraan, khususnya mengenai kerajaan-kerajaan Islam. Karena pada zaman tersebut belum banyak pembahasan mengenai politik secara lengkap yang membuat pengarang menciptakan kitab Tajus Salatin.
sumber : Antara