REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah meraih antusiasme besar tahun lalu, Musikal Keluarga Cemara kembali hadir pada tahun ini. Diproduksi oleh Visinema Studios bersama Indonesia Kaya, drama musikal ini kembali mengangkat kisah legendaris karya Arswendo Atmowiloto dalam format panggung yang lebih matang, megah dan menggugah.
Pertunjukan ini akan berlangsung mulai 20 Juni hingga 13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta, dengan total 30 kali pementasan. Musikal Keluarga Cemara kembali disutradarai oleh Pasha Prakarsa, adapun music director dipercayakan kepada Ivan Tangkulung.
Republika.co.id berkesempatan menonton lebih awal pada Rabu (18/6/2025). Musikal Keluarga Cemara hadir dengan inti cerita yang sama dari versi film. Abah bersama Emak serta kedua anaknya, Euis dan Ara, harus memulai kehidupan baru di kampung setelah ditipu dan mengalami kebangkrutan.
Memulai hidup di kampung terasa begitu berat terutama bagi Euis yang beranjak remaja dan harus meninggalkan lingkungan sosialnya di Jakarta. Sementara itu, Abah pun tak kunjung mendapat pekerjaan tetap, hingga akhirnya menjadi kuli bangunan.
Di tengah situasi ekonomi keluarga, Emak dinyatakan hamil anak ketiga. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Emak akhirnya membantu keuangan keluarga dengan berjualan opak. Sementara Ara tetap menjadi sumber semangat dan keceriaan di tengah keterbatasan.
Berbeda dari versi film, Musikal Keluarga Cemara menambahkan cerita tentang awal pertemuan Abah dan Emak. Ada juga adegan kelahiran yang menjadi bagian emosional dari pertunjukan ini.
Yang menarik, Musikal Keluarga Cemara tahun ini menyisipkan kritik sosial-politik yang relevan dengan situasi saat ini. Isu-isu seperti kebijakan publik yang tidak berpihak, korupsi, serta sulitnya mencari pekerjaan ditampilkan secara halus namun kuat melalui dialog dan lagu. Elemen ini memberi bobot tambahan pada cerita tanpa mengurangi nuansa hangat khas Keluarga Cemara.
Pertunjukan berdurasi sekitar dua setengah jam ini disajikan dalam dua babak, dengan jeda istirahat selama 20 menit. Secara teknis, pertunjukan ini sangatlah apik. Pergantian set berlangsung mulus, tata cahaya juga mampu membangun suasana, begitupun kostum dirancang dengan cermat untuk memperkuat karakter.
Penampilan para aktor juga menjadi sorotan. Sita Nursanti sukses menghadirkan interpretasi baru sebagai Ceu Salmah, berbeda dari versi film yang diperankan Asri Welas. Mang Saswi juga menunjukkan kepiawaian perannya sebagai Kang Romli.
Dari sisi musikalitas, seluruh lagu dan aransemen disampaikan dengan presisi dan energi. Para pemeran utama menunjukkan kemampuan akting dan vokal yang seimbang, memperlihatkan hasil latihan panjang yang menyatukan dialog, gerakan, dan nyanyian secara harmonis.
Sutradara Musikal Keluarga Cemara, Pasha Prakarsa, mengaku lega setelah produksi pertunjukan ini akhirnya siap ditampilkan kembali ke publik. Menurutnya, proses produksi berjalan dengan penuh kehati-hatian, termasuk dalam menjaga stamina para pemain dan tim di balik panggung.
"Kami memang punya sistem dan prosedur kerja yang terjaga. Tapi semuanya tetap disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Kami atur jadwal dengan cermat agar tetap kondusif, baik untuk proses kreatif maupun kondisi fisik pemain," kata dia saat diwawancara seusai pentas, Rabu (18/6/2025).
Sementara itu, para pemain Musikal Keluarga Cemara 2025 antara lain Taufan Purbo dan Simhala Avadana sebagai Abah, Andrea Miranda dan Galabby sebagai Emak, Amira Karin dan Aisyah Fadhila sebagai Euis, Fazka Bahanan dan Quinn Salman sebagai Ara, serta lainnya.