PBB: Israel Hambat Pengiriman Bantuan ke Gaza

1 day ago 4

Warga Palestina berkerumum menerima paket makanan dari skema bantuan AS-Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan pada Selasa, 27 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMILTON -- PBB menyatakan Israel telah menolak seluruh enam pergerakan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh PBB untuk Gaza. Aksi ini semakin memperburuk situasi yang sudah sangat mengerikan bagi warga sipil di wilayah yang terkepung tersebut.

“Sebagai kekuatan pendudukan, Israel harus menyetujui dan memfasilitasi bantuan yang sangat dibutuhkan,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, Rabu (28/5/2025).

Sejak pekan lalu, sekitar 900 muatan truk telah diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari Israel masuk ke Palestinya. Sebanyak 800 disetujui, tapi hanya sekitar 500-an yang dapat dibongkar muat di sisi Israel di Kareem Shalom.

“Dan bahkan lebih sedikit lagi yang berhasil masuk ke sisi Palestina, di mana kami dan mitra kami hanya bisa mengumpulkan sedikit lebih dari 200 truk, terbatas oleh situasi yang tidak aman dan akses yang dibatasi,” kata Dujarric.

Ia juga mencatat lebih sedikit truk ke Palestina yang dapat mengambil muatan, sehingga pengambilan barang tidak dilakukan satu banding satu dengan truk yang dibongkar di sisi Israel.

Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Dujarric menegaskan kembali bahwa bantuan harus mengalir dalam jumlah besar melalui berbagai penyeberangan ke Gaza. Ia menekankan, Israel telah memblokir upaya PBB dalam menyalurkan bantuan tersebut.

“Otoritas Israel juga terus menolak upaya kami untuk mengoordinasikan pergerakan bantuan kemanusiaan di dalam Gaza, termasuk satu upaya hari ini untuk mengambil bahan bakar dari Rafah. Secara keseluruhan, seluruh enam pergerakan terkoordinasi ditolak oleh Israel terhadap PBB hari ini,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah Israel sengaja menghalangi bantuan, Dujarric menjawab, “Anda harus tanyakan kepada mereka apa motivasi mereka, tapi saya dapat mengatakan, mereka sama sekali tidak membuat ini mudah untuk kami.”

Ia juga mengingatkan bahwa para pengungsi kekurangan tenda, terpal, makanan, air, dan kekurangan banyak kebutuhan dasar lainnya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |