Ratusan Hektare Lahan Bekas Tambang di Kaltim Bakal Diubah Jadi Sentra Pertanian

6 hours ago 3
Ilustrasi, lahan eks tambang di Kaltim. Ilustrasi, lahan eks tambang di Kaltim.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kaltim mendorong transformasi lahan eks tambang menjadi kawasan pertanian terpadu.

Hal ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Inisiatif strategis tersebut disampaikan dalam sosialisasi dan temu petani, pada Kamis (17/7/2025).

Ketua DPD HKTI Kaltim, Rusianto, menjelaskan HKTI hadir bukan hanya sebagai pendamping petani, melainkan juga sebagai penghubung aktif antara petani dan pemerintah.

Pihaknya mengaku ingin menyelamatkan program-program ketahanan pangan dari Presiden Prabowo.

“HKTI hadir memberi contoh kepada petani agar bisa meningkatkan hasil panennya secara nyata,” ujarnya di hadapan para petani dan perwakilan instansi,” ujar Rusianto, melalui keterangannya, dikutip Kamis.

HKTI menargetkan pengembangan kawasan seluas 150 hektare di wilayah Palaran, Samarinda. Kawasan ini akan dikembangkan terintegrasi, meliputi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.

Pengembangan itu menjadi proyek percontohan. Nantinya, dari 150 ha, 20 hektare di antaranya akan difokuskan untuk peternakan sapi, kambing, dan domba.

“Sekaligus dengan penyediaan pakan ternak terlebih dahulu,” imbuhnya.

HKTI juga memfasilitasi bibit unggul seperti singkong dan jagung kepada kelompok tani yang bermitra. Bibit akan datang dalam dua pekan mendatang. Ia meminta para petani tak perlu khawatir.

“Sebab hasil panen akan kami tampung dan fasilitasi,” ujarnya.

Penasehat DPD HKTI Kaltim, Abidinsyah, memberi dukungan penuh terhadap program ini. Ia mengingatkan pentingnya pendekatan jangka panjang dan pendampingan konsisten agar proyek ini benar-benar membawa perubahan bagi para petani.

“Pertanian bukan sekadar kerja lapangan, tapi harus dimulai dari perencanaan matang hingga pemasaran. Kita ingin buktikan lahan bekas tambang bisa produktif asal dikelola ilmiah dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pengelolaan lahan eks tambang tidak bisa dilakukan sembarangan.

Dalam prosesnya perlu pendampingan berkelanjutan dan teknik pengelolaan yang tepat agar berhasil.

“Kami siap mendukung penuh, tapi juga berharap pembinaan dilakukan terus-menerus, tidak hanya berhenti di tahap distribusi,” jelasnya.

HKTI juga menekankan urgensi generasi muda membangun sektor pertanian modern. Petani masa kini harus melek teknologi. Tidak lagi hanya mengandalkan cangkul, tapi sudah harus menggunakan alat modern.

“Ini peluang besar anak muda untuk ikut membangun bangsa melalui sektor pangan,” papar Rusianto.

Melalui program ini, HKTI Kaltim berharap menjadi pionir pengembangan pertanian modern berbasis keberlanjutan. Agar tidak hanya menghidupkan lahan tidur, tapi turut membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat luas.

Taufik Hidayat

Read Entire Article
Politics | | | |