Rupiah Melemah Selagi Investor Tunggu Hasil RDG BI

9 hours ago 3

Rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.550–Rp16.650 per dolar AS, pada Rabu (22/10/2025). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, memperkirakan nilai tukar rupiah melemah seiring investor menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu ini dan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Jumat (24/10/2025).

“Hasil RDG yang dimulai kemarin akan diumumkan pada sore ini. Kami memperkirakan Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5 persen untuk lebih mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Josua kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Ia menjelaskan, ruang kebijakan moneter masih terbuka karena inflasi inti tetap terkendali dan tingkat suku bunga riil (real rate) masih cukup tinggi.

Di sisi lain, permintaan domestik belum sepenuhnya pulih, tercermin dari pelemahan keyakinan konsumen. Karena itu, penurunan suku bunga dapat membantu mendorong konsumsi dan kredit.

Likuiditas perbankan yang membaik juga membuat transmisi kebijakan moneter semakin efektif, memungkinkan penurunan bunga lebih cepat tersalurkan ke sektor riil.

Sementara itu, tekanan terhadap rupiah relatif terjaga berkat surplus neraca perdagangan, intervensi BI di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta faktor revaluasi cadangan devisa yang memberikan ruang lebih aman bagi penyesuaian suku bunga.

“Hari ini, rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.550–Rp16.650 per dolar AS,” ungkap Josua.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Rabu di Jakarta melemah sebesar 14 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.601 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.587 per dolar AS.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |