Seratusan Petugas Gabungan di Sukabumi Massifkan Aksi Bersih Sampah di Sekitar Aliran Sungai

3 hours ago 3
Apel aksi bersih sampah nasional di  kawasan Jembatan Merah, Kecamatan Baros, pada Jumat (24/10/2025).Apel aksi bersih sampah nasional di kawasan Jembatan Merah, Kecamatan Baros, pada Jumat (24/10/2025).

SUKABUMI--Petugas gabungan di Kota Sukabumi menggencarkan Aksi Bersih Sampah Nasional yang digelar di kawasan Jembatan Merah, Kecamatan Baros, pada Jumat (24/10/2025). Aksi ini menjadi bagian dari gerakan nasional yang bertujuan membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

Dalam momen tersebut hadir Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana dan dihadiri Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Novrizal Tahar. Selain itu diikuti p.ara asisten daerah, pimpinan SKPD, perwakilan Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, camat dan lurah beserta jajarannya, serta berbagai organisasi kepemudaan dan komunitas pecinta lingkungan.

'' Persoalan sampah merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat,'' ujar Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. Terlebih, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, volume timbunan sampah di Kota Sukabumi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pemerintah lanjut Ayep, tengah berupaya agar pengelolaan sampah dapat dimulai dari tingkat paling bawah, yakni RW. Agar tidak semua sampah dibawa ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Sistem desentralisasi pengelolaan sampah di tingkat RW sambung Ayep, menjadi langkah strategis untuk mengurangi beban TPS dan TPA.“Sampah rumah tangga diharapkan bisa diselesaikan di lingkungan masing-masing, sementara sampah dari jalan, pasar, restoran, dan hotel menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup,” ujarnya.

Pemerintah kata Ayep, akan menggelar sayembara pengelolaan sampah tingkat RW sebagai upaya mendorong kreativitas dan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ke depan, pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama investor dari Danantara, berencana menyediakan alat modern untuk penanganan sampah dalam dua tahun mendatang.

'' Kota Sukabumi kini masuk dalam zona wilayah Bogor untuk sistem pengelolaan dan pengolahan sampah bersama beberapa daerah di Jawa Barat,'' ungkap Ayep. Dengan volume timbunan mencapai sekitar 180 ton per hari, pemerintah daerah menilai perlunya kajian khusus terkait biaya angkut ke wilayah Bogor agar pengelolaan sampah menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut juga menyoroti kondisi retribusi sampah di Kota Sukabumi yang masih rendah. Saat ini, pendapatan dari retribusi baru mencapai sekitar Rp 1,1 miliar per tahun, sedangkan anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Lingkungan Hidup mencapai Rp 30 miliar.

''Ketimpangan ini, menurutnya, harus menjadi perhatian bersama agar sistem pengelolaan dan pembiayaan sampah bisa lebih proporsional,'' cetus Ayep. Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kota Sukabumi akan memberikan mesin pencacah plastik kepada kelurahan yang berhasil mengelola sampah secara mandiri dan efektif.

Program ini akan dimulai dari Kelurahan Subangjaya sebagai proyek percontohan atau pilot project yang diharapkan dapat direplikasi di wilayah lainnya. Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Novrizal Tahar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Sukabumi atas respons cepat dan keseriusannya menindaklanjuti arahan Menteri Lingkungan Hidup dalam menjaga bumi serta mengelola sampah secara modern.

Ia berharap aksi seperti ini dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam mewujudkan kota yang bersih dan sehat. Riga Nurul Iman

Read Entire Article
Politics | | | |