Seribu Kartu Pos untuk Prabowo, Aktivis Serukan Penolakan Normalisasi RI–Israel

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gerakan kreatif kembali digulirkan untuk menyuarakan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Melalui acara bertajuk “Setiap Kartu Adalah Batu-1001 Cara untuk Melawan”, para seniman, akademisi, dan aktivis menggabungkan seni, riset, dan advokasi sosial sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan yang masih terjadi di tanah suci.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Acara ini menghadirkan aktivis kemanusiaan dan Founder Asosiasi Fana, Gita Hastarika, akademisi FISIP UI Shofwan Al Banna Choiruzzad, dan perupa Wira Tama yang juga penggagas karya “Setiap Kartu Adalah Batu.”

Gita menjelaskan, gerakan ini lahir sebagai inisiatif masyarakat sipil yang ingin mengirimkan pesan tegas kepada pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Prabowo Subianto, terkait arah kebijakan luar negeri yang dinilai semakin dekat dengan Israel.

“Kita ingin menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo bahwa rakyat itu tidak setuju dengan kebijakan Republik Indonesia yang semakin dekat dengan zionis Israel. Kami tidak ingin adanya two-state solution, kami tidak ingin Indonesia menormalisasi hubungan dengan Israel,” ujar Gita saat ditemui usai acara di Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).

Menurut Gita, aksi ini dilakukan secara “gerilya”, melibatkan komunitas seniman dan aktivis yang menggabungkan karya seni visual dengan pesan politik dan kemanusiaan.

Hingga kini, sudah terkumpul sekitar 900 kartu pos dari target seribu kartu yang akan dikirimkan langsung ke Presiden Prabowo.

“Kami masih mencari jalur paling strategis untuk menyampaikan pesan ini, apakah lewat Setneg, Kemlu, atau Kantor Staf Presiden. Tapi yang jelas, seribu kartu ini akan dikirim sebagai suara rakyat,” ucapnya.

Gita menyebut, ide gerakan ini berawal dari percakapan bersama komunitas kreatif seperti "Baik Berisik" dan sejumlah seniman muda. Dari perbincangan itu lahirlah gagasan untuk menghidupkan kembali solidaritas Palestina melalui media yang lebih visual dan personal.

“Aksi pro-Palestina di Indonesia itu masih kurang yang kreatif. Banyak cara sudah dilakukan, tapi seperti mentok. Jadi ini semacam eksperimen saja — mencari cara lain untuk bicara tentang Palestina,” kata Gita.

Sebanyak 10 seniman terlibat dalam proyek ini dengan total 19 desain kartu pos. Ragam karyanya mencerminkan keberagaman gaya seni Indonesia, dari yang lembut dan estetis hingga yang keras dan penuh simbol perlawanan.

Isi pesan dalam kartu-kartu tersebut beragam, mulai dari seruan “Stop Mendukung Zionism”, “Adili Netanyahu”, “Tolak Two-State Solution”, hingga ajakan konkret seperti “Stop Berdagang dengan Israel” dan “Stop Mengirim Timah ke Israel.”

Read Entire Article
Politics | | | |