Tim bulu tangkis Indonesia di Piala Sudirman 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim bulu tangkis Indonesia membidik kemenangan kedua di Grup D Piala Sudirman 2025. Indonesia mengincar kemenangan atas India pada pertandingan kedua yang akan berlangsung di Xiamen Olympic Sports Center Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Selasa (29/4/2025) mulai pukul 16.00 WIB.
Indonesia sebelumnya meraih kemenangan meyakinkan pada laga pertama Piala Sudirman 2025. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dkk membekuk Inggrid 5-0 pada Ahad (27/4/2025).
Dengan hasil ini membuat Indonesia sementara memuncaki grup D. Pasalnya dalam pertandingan lainnya di grup ini, Denmark menang 4-1 atas India.
"Target terdekat adalah ke babak knockout dengan menjadi juara grup. Oleh karena itu partai melawan India menjadi penting untuk dimenangkan," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI Eng Hian dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/4/2025).
Eng Hian mengatakan, kekuatan Indonesia terletak di ganda putra dan ganda putri. Pada tiga nomor lain, ia menilai kekuatan relatif seimbang.
"Dengan komposisi pemain India yang dibawa, kekuatan kita ada di ganda putra dan ganda putri yang lebih unggul. Sementara di tiga nomor lain kita harus lebih waspada. Kita harus lebih jeli lagi dalam menentukan line up," ujar Eng Hian.
Ia mengapreasiasi penampilan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, Moh. Zaki Ubaidillah, Ester Nurumi Tri Wardoyo, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang turun melawan Inggris.
"Kalau dari hasil keseluruhan sesuai dengan harapan dan prediksi dengan memenangkan semua pertandingan tapi tentunya tetap harus ada evaluasi untuk performa anak-anak," kata Eng Hian.
Ia mengatakan, semua bisa bermain dengan normal. Namun di partai kelima yaitu Rinov/Pitha harus bermain rubber game. Ia mengatakan, lawan bukan pasangan yang peringkatnya jauh, tapi ada di top 30.
"Di beregu ini kan pasti ada rasa ingin menyumbang poin dan akhirnya menambah beban. Tapi dengan mereka bisa keluar dari tekanan di situasi kritis adalah poin positif bagi mereka sendiri," jelas Eng Hian.