Teknologi AI Pertamina Catat Efisiensi Rp762 Miliar di WK Rokan

2 days ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memperkuat efisiensi operasional di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Melalui fasilitas Digital & Innovation Center (DICE), seluruh aktivitas produksi, pengeboran, hingga pengiriman minyak kini terpantau secara real time dan terintegrasi.

Operation Head Subsurface Development & Planning Zona Rokan, Mochamad Taufan, menjelaskan bahwa penerapan DICE menjadi langkah strategis PHR dalam mengelola ribuan sumur migas secara efektif dan efisien. Sistem berbasis digital ini berfungsi sebagai pusat kendali data dan analisis yang mendukung pengambilan keputusan di lapangan.

“DICE membantu mengintegrasikan data-data, terutama dari sumur yang jumlahnya ribuan, sehingga bisa diolah menjadi suatu rekomendasi secara cepat dan tepat dengan menggunakan AI,” ujar Taufan di Pekanbaru, Jumat (17/10/2025).

DICE dirancang untuk memantau keseluruhan operasional WK Rokan, mulai dari pengeboran, pengapalan, hingga pengelolaan inventori dan produksi. Teknologi ini merupakan bagian dari inisiatif digitalisasi hulu migas yang diusung Pertamina untuk meningkatkan akurasi dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

Fasilitas tersebut dilengkapi dengan 66 layar digital yang menampilkan berbagai data operasional secara real time, termasuk jadwal pengeboran terintegrasi, pembangunan fasilitas sumur minyak, dan perawatan peralatan. Integrasi data ini memungkinkan setiap keputusan teknis maupun strategis diambil berdasarkan analisis yang komprehensif.

“Manajemen PHR menggunakan data dan pemantauan DICE sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan,” ujar Taufan.

WK Rokan memiliki wilayah operasi seluas 6.400 kilometer persegi dengan 12.600 sumur aktif, 35 stasiun pengumpul, serta 13.200 kilometer jaringan pipa. Kompleksitas wilayah ini menuntut pendekatan digital yang presisi agar kegiatan produksi tetap efisien tanpa menambah beban energi.

“Jaringan pipa ini kalau dibentangkan dari Sabang sampai Merauke bisa hampir tiga kali bentangan,” kata Taufan.

Penerapan AI di DICE menjadi bagian integral dari program Optimization Upstream (OPTIMUS) yang dijalankan Subholding Upstream Pertamina. Program ini dirancang untuk mengoptimalkan produksi sekaligus menekan biaya operasional di seluruh lini hulu migas.

Taufan menuturkan, hingga akhir 2025, OPTIMUS ditargetkan menghasilkan efisiensi operasional sebesar 46 juta dolar AS atau setara Rp762 miliar. Efisiensi ini diperoleh melalui optimalisasi proses kerja, pengurangan waktu tunggu, dan peningkatan koordinasi antarfungsi produksi.

Program OPTIMUS juga memperkuat budaya kolaboratif di internal perusahaan melalui pemanfaatan teknologi digital sebagai bagian dari cara kerja baru.

Read Entire Article
Politics | | | |