Viral Guru Tampar Siswa di Subang, Ini Kata Dedi Mulyadi

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG--Sebuah video yang menunjukkan orang tua marah-marah kepada guru karena menampar anaknya, viral di media sosial. Kejadian itu diketahui terjadi di SMPN 2 Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi pun turun tangan. Ia bertemu langsung dengan guru dan kepala sekolah SMPN 2 Jalan Cagak. Hal itu terlihat dari video yang diunggah di akun pribadi Dedi Mulyadi,  @dedimulyadi71, pada Rabu (5/11/2025). Video itu awalnya menunjukkan keributan antara orang tua dan guru tersebut.

Dalam video itu terdengar suara seorang laki-laki yang tidak terima dengan tindakan guru yang menampar anaknya. “Ini anda main gampar-gampar aja. Seorang guru di Subang, SMP 2. Liat itu. Pak Dedi, tolonglah. Saya akan lapor,” katanya.

Mendengar hal itu, guru yang diketahui bernama Rana Setia Putra tersebut menantangnya. “Laporin ke Pak Dedi, saya tunggu,” katanya.

Guru itu juga menambahkan, tindakan penamparan itu tidak akan dilakukannya jika murid tersebut tidak nakal. “Kalau anak bapak tidak nakal, kalau anak bapak baik-baik, saya tampar, saya salah,” katanya.

Mendengar jawaban sang guru, orang tua itu tetap tidak bisa menerimanya. Ia menyatakan, guru semestinya memanggil orang tua dan tidak memberikan hukuman fisik kepada anaknya. “Harusnya panggil orang tua. Jangan main tangan sendiri. Apakah boleh seorang guru gampar anak? Gak boleh, ada undang-undangnya sekarang,” tukasnya dengan nada tinggi.

Menanggapi kasus itu, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, bertemu langsung dengan guru tersebut maupun kepala sekolahnya. Ia pun memastikan apakah guru tersebut memang benar menampar siswa itu. “Bapak memang nyabok ya?,” kata Dedi.

“Iya,” jawab guru itu.

Ia pun menjelaskan bahwa anak tersebut kerap melakukan kenakalan, seperti merokok, berkelahi, mengganggu kelas yang lain dan loncat (pagar yang baru dibangun oleh sekolah).

Mendengar penjelasan guru mengenai tindakan berulang yang dilakukan oleh anak tersebut, Dedi menyatakan, akan bertemu dengan orang tua dari anak tersebut. Ia menegaskan, masalah tersebut harus segera selesai. “Tugas guru adalah mendidik siswanya. Tugas orang tua adalah mendidik anaknya. Ketika di sekolah, anak menjadi tanggung jawab guru. Ketika di rumah, menjadi tanggung jawab orang tua. Dua duanya harus saling menghargai,” kata Dedi.

“Kalau dititipkan di sekolah, percayakan pada guru. Kalau gurunya agak keras sedikit, orang tua juga harus bisa menyadari kenapa kekerasan itu terjadi,” tambah Dedi.

Namun, kata dia, guru juga harus menyadari bahwa tidak semua hal bisa diselesaikan dengan kekerasan. Menurutnya, guru kadang harus bersikap lembut, kadang juga harus keras. “Yang penting tetap semangat, jangan pernah takut, terus mengajar dengan baik dan tegas,” kata Dedi. 

Read Entire Article
Politics | | | |