Angka Perceraian Meningkat, Ini yang Dilakukan Kemenag

2 hours ago 2

Kamis 06 Nov 2025 17:20 WIB

Rep: Muhyiddin/ Red: Fian Firatmaja

Angka Perceraian Meningkat, Ini yang Dilakukan Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mencatat angka perceraian di Indonesia masih berada pada level tinggi. Berdasarkan data tahun 2024, tercatat 466.359 kasus perceraian terjadi di berbagai daerah. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang sempat menurun menjadi 408.340 kasus.

"Ini tahun 2024 itu terjadi kasus perceraian sebanyak 466.359 kasus. Meskipun tahun 2023 ada turun 408.340 kasus," Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Abu Rokhmat saat konferensi pers "The Wonder of Harmony" di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

Ia menjelaskan, kondisi ini beriringan dengan tren turunnya jumlah pernikahan yang tercatat di KUA. Menurut dia, situasi tersebut menjadi perhatian serius pemerintah.

“Kata kuncinya adalah memang secara angka perceraian selalu tinggi. Sementara ada kecenderungan pernikahan yang dicatatkan itu cenderung turun,” ucap Abu.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kemenag terus menggencarkan edukasi dan literasi tentang pernikahan, termasuk melakukan kampanye tentang pentingnya kesiapan fisik dan mental untuk menikah. Abu bahkan menyebut ada kampanye terselubung dalam beragam kegiatan nikah massal yang digelar Kemenag.

“Yang sudah siap secara usia 19 tahun ke atas, secara fisik dan mental ayo kita menikah karena menikah itu akan mendapatkan keberkahan. Dunia ini terlalu berat kalau ditanggung sendirian. Ditanggung berdua saja berat, apalagi sendirian,” katanya.

Ia pun mengajak media untuk turut menyebarkan pesan positif mengenai pernikahan. Menurutnya, banyak orang menganggap pernikahan menakutkan padahal justru memberikan ruang kebersamaan dan saling menguatkan dalam hidup.

“Teman-teman media juga bisa nih sering-sering menyampaikan imbauan kepada publik bahwa sebenarnya nikah itu asik loh. Enggak menakutkan. Asal tahu ilmunya,” jelasnya.

Read Entire Article
Politics | | | |