APBN Defisit Rp560 Triliun per November 2025, Ini Perinciannya

11 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga 30 November 2025 mengalami defisit Rp560,3 triliun. Capaian tersebut setara 2,35 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Perinciannya, pendapatan negara per November 2025 terealisasi sebesar Rp2.351,5 triliun atau 82,1 persen dari outlook APBN 2025 sebesar Rp2.865,5 triliun. Penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp1.903,9 triliun atau 79,8 persen dari outlook Rp2.387,3 triliun.

Penerimaan tersebut meliputi pajak sebesar Rp1.634,4 triliun atau 78,7 persen dari outlook Rp2.076,9 triliun, serta kepabeanan dan cukai Rp269,4 triliun atau 86,8 persen dari outlook Rp310,4 triliun. Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga akhir November 2025 mencapai Rp444,9 triliun atau 93,2 persen dari outlook Rp477,2 triliun.

Adapun dari sisi belanja, realisasi belanja negara hingga November 2025 mencapai Rp2.911,8 triliun atau 82,5 persen dari outlook belanja negara Rp3.527,5 triliun. Belanja tersebut meliputi belanja pemerintah pusat Rp2.116,2 triliun atau 79,5 persen dari outlook Rp2.663,4 triliun.

Angka tersebut terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp1.110,7 triliun atau 87,1 persen dari outlook Rp1.275,6 triliun dan belanja non-K/L Rp1.005,5 triliun atau 72,5 persen dari outlook Rp1.387,8 triliun. Sementara itu, transfer ke daerah (TKD) terealisasi Rp795,6 triliun atau 92,1 persen dari outlook Rp864,1 triliun.

“Pendapatan negara hingga November 2025 sebesar Rp2.351,5 triliun atau 82,1 persen dari outlook lapsem dan belanja negara Rp2.911,8 triliun atau 82,5 persen dari outlook, sehingga defisit APBN Rp560,3 triliun. APBN tetap ekspansif dengan defisit terkendali 2,35 persen PDB,” ujar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewan dalam konferensi pers APBN Kita edisi Desember 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).

Adapun keseimbangan primer hingga akhir November 2025 tercatat surplus Rp82,2 triliun atau 74,8 persen dari outlook lapsem sebesar Rp109,9 triliun. Hingga November 2025, pembiayaan anggaran mencapai Rp573,5 triliun atau 86,6 persen dari outlook Rp662 triliun.

Read Entire Article
Politics | | | |