Kapal serbu ikut serta dalam latihan angkatan laut di Kaohsiung, Taiwan Selatan pada Rabu, 31 Januari 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN – Amerika Serikat telah menyetujui penjualan senjata senilai 11,1 miliar dolar AS ke Taiwan. Salah satu penjualan paket senjata terbesar yang pernah dilakukan Washington itu diyakini bakal memicu kegeraman di Beijing.
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan kesepakatan itu pada Rabu malam dalam pidato Presiden Donald Trump yang disiarkan secara nasional di televisi.
Senjata yang diusulkan untuk dijual mencakup 82 Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau HIMARS, dan 420 Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS – bernilai lebih dari 4 miliar dolar AS. Ini sistem pertahanan yang mirip dengan apa yang telah diberikan AS kepada Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan udara Rusia.
Kesepakatan itu juga mencakup 60 sistem artileri howitzer self-propelled dan peralatan terkait senilai lebih dari 4 miliar dolar AS dan drone senilai lebih dari 1 miliar dolar AS.
Penjualan lain dalam paket tersebut termasuk perangkat lunak militer senilai lebih dari 1 miliar dolar AS, rudal Javelin dan TOW senilai lebih dari 700 juta dolar AS, suku cadang helikopter senilai 96 juta dolar AS, dan peralatan perbaikan untuk rudal Harpoon senilai 91 juta dolar AS.
Dalam serangkaian pernyataan terpisah yang mengumumkan rincian kesepakatan senjata tersebut, Pentagon mengatakan penjualan tersebut bermanfaat bagi kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS. Tujuannya mendukung upaya berkelanjutan Taiwan untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan “kemampuan pertahanan yang kredibel”.
Hubungan rumit China dan Taiwan
Kementerian Pertahanan dan Kantor Kepresidenan Taiwan menyambut baik berita tersebut, sementara Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari kantor berita Reuters.
Penjualan senjata besar-besaran yang dilakukan Washington ke Taiwan kemungkinan besar akan membuat marah China, yang mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menggunakan kekerasan untuk menguasai Taiwan.
“Amerika Serikat terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai dan dengan cepat membangun kekuatan pencegahan yang kuat,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan.
Perbandingan Militer China dan Taiwan

2 hours ago
2














































