Cerita Sekolah di Depok Penerima Program MBG, Pernah Dapat Makanan yang Ada Ulatnya

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah sekolah di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, telah menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sejak pertengahan Januari 2025, makanan gratis selalu dikirimkan dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) setempat.

Salah satu sekolah yang mendapatkan program itu adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bedahan 02, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Sudah hampir sembilan bulan, sebanyak 477 siswa di sekolah itu menerima program MBG setiap hari.

"Semua siswa dapat, baik yang sekolah pagi mungkin yang sekolah siang," kata Kepala SDN Bedahan 02, Ayunah, saat ditemui Republika, Selasa (23/9/2025).

Menurut dia, mayoritas warga sekolah menerima program MBG dengan baik. Para siswa juga dinilai senang bisa mendapatkan makanan gratis dari sekolah.

Ayunah mengatakan, hampir setiap hari makanan yang disediakan oleh SPPG di sekolahnya habis disantap para siswa. Namun, ia mengakui, masih ada beberapa siswa yang kadang tak menghabiskan makanannya.

"Ya namanya anak-anak, ada yang sudah makan di rumahnya gitu kan. Kadang-kadang dihabisin susunya aja. Tapi secara mayoritas habis anak-anak," kata dia.

Menurut dia, tidak pernah ada masalah khusus selama program MBG berjalan di sekolahnya. Termasuk kasus keracunan akibat MBG, ia mengeklaim, tidak pernah terjadi di sekolah.

Ayunah mengatakan, para guru selalu memeriksa makanan dari SPPG yang diberikan setiap pagi. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan kondisi makanan baik sebelum diberikan kepada para siswa.

"Enggak pernah ada yang keracunan," kata dia.

Sementara itu, Kepala SDN Bedahan 04, Didi Suhardi, mengatakan bahwa sekolahnya merupakan salah satu yang pertama menerima program MBG di wilayah Sawangan, Kota Depok. Sejak awal berjalan, pelaksanaan program itu disebut berjalan makin baik tiap hari.

Ia mengakui, pelaksanaan program itu sempat terkendala pada awal berjalan. Kendala itu biasanya terjadi dalam hal penjadwalan pengiriman dan kondisi makanan yang diberikan. Pasalnya, di sekolahnya masih ada siswa yang masuk pada siang hari, sementara pengiriman dilakukan hanya pagi hari.

"Nah, kendalanya yang siang itu kalau makanannya itu istilahnya seperti sayuran yang kayak kol, toge, begitu itu memang aromanya itu sudah mulai tercium (tidak sedap)," kata dia saat ditemui Republika di ruang kerjanya.

Read Entire Article
Politics | | | |