Ethos Dukung Halal Bihalal Persatuan Pengasuh Ponpes Salafiyah Kaffah se-Jateng & DIY

9 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Lebih dari 15 ribu perwakilan pondok pesantren Salafiyah dari Jawa Tengah dan DIY menghadiri Halal Bihalal Akbar Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) di Pondok Pesantren Al Anwar, Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (26/4/2025). PT Etos Kreatif Indonesia (Ethos) bersama Yayasan Amal Bunda mendukung penuh acara ini sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian pendidikan Islam klasik. Diselenggarakan di pesantren bersejarah yang berdiri sejak 1815 dan diasuh KH Muchlasin (Mbah KH Lasin), ajang tahunan ini menjadi ruang silaturahim sekaligus penguat tradisi, semangat keilmuan, dan solidaritas antar pesantren Salafiyah.

Komisaris Utama PT Etos Kreatif Indonesia, Mukit Hendrayatno menyatakan pihaknya merasa sangat tersentuh ketika menerima kunjungan dari panitia Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu, hadir para ulama dan sesepuh dari Banyumas dan Cilacap, termasuk KH Lasin dan KH Daelami, serta dari Yogyakarta hadir KH Sigit Nuri.

"Mereka menyampaikan rencana besar ini, dan tanpa ragu kami ingin turut

berkontribusi. Bagi Ethos, ini bukan hanya soal dukungan acara, tapi penghormatan

atas kesinambungan warisan keilmuan Islam yang luhur dan berakar kuat di

pesantren-pesantren Salafiyah," kata Mukit dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (27/4/2025).

Sebagai bentuk dukungan, Ethos memberikan sumbangan lima ekor sapi untuk konsumsi para peserta acara. Dukungan ini diharapkan dapat menambah keberkahan dan mempererat semangat kebersamaan di tengah ribuan santri, kiai, dan pengasuh

pesantren yang hadir dalam acara tersebut.

Direktur HCM & Support Service PT Etos Kreatif KIndonesia, Achmad Subarkah menambahkan, pihaknya melihat bahwa pendidikan Islam klasik dengan kitab-kitab kuning, pengajaran adab, dan pendekatan spiritualitas yang mendalam masih sangat relevan di era sekarang.

"Justru di tengah kemajuan teknologi dan tantangan zaman, kami percaya bahwa nilai-nilai ini adalah fondasi moral yang tidak tergantikan. Ethos, sebagai bagian dari ekosistem teknologi dan inovasi, meyakini pentingnya membangun jembatan antara warisan tradisional dan kemajuan modern. Bukan untuk menghapus satu sama lain, tetapi untuk saling melengkapi," katanya.

Sejalan dengan pandangan tersebut, perwakilan Persatuan Pengasuh

Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK), KH M. Yusuf Ch menegaskan pentingnya peran pondok pesantren Salafiyah dalam menjaga nilai-nilai luhur tersebut.

"Bagi kami, pondok pesantren Salafiyah adalah jalan jihad di dunia

ini. Mengurus pondok adalah bagian dari jihad kita bersama. Kita harus mencintai dan menghidupkan pondok pesantren dengan keyakinan bahwa ilmu para ulama,

bersumber dari Rasulullah SAW akan selalu relevan hingga hari kiamat. Para kiai

berpesan, santri yang pulang harus terus mengaji, karena ilmu akan memudahkan

hidup. Ikhlas dalam mengaji dan mengabdi kepada guru adalah kunci keberkahan.

Melalui pengabdian, Allah melancarkan usaha kita, apa pun bidangnya. Meskipun

dunia berubah, pengabdian yang ikhlas akan membuka jalan keberhasilan," katanya.

Melalui kolaborasi ini, Ethos dan P4SK ingin menunjukkan bahwa masa depan

peradaban tidak dibangun atas pemisahan antara tradisi dan teknologi, melainkan dari

harmonisasi keduanya. Semangat menjaga warisan sambil tetap terbuka terhadap

inovasi menjadi kunci keberlanjutan yang sejati. Dalam konteks ini, pendidikan Islam

klasik dengan kekayaan nilai dan kedalaman spiritualitasnya justru dapat berjalan

beriringan dengan kemajuan zaman, saling melengkapi dan memperkuat.

Semangat silaturahim, persatuan, dan kolaborasi yang terbangun dalam acara ini

diharapkan dapat membawa keberkahan serta kemajuan bagi umat, bangsa, dan

dunia pendidikan Islam. "Ethos dengan penuh rasa hormat menyampaikan terima kasih

atas kepercayaan yang diberikan untuk turut menjadi bagian dari perjalanan mulia ini.

Diharapkan, kegiatan ini terus menjadi pemantik kolaborasi yang lebih luas dan

memperkuat fondasi kebersamaan demi masa depan yang lebih baik," kata Mukit mengakhiri.

Read Entire Article
Politics | | | |