REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mulai melakukan antisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, saat ini wilayah Indonesia sedang dikepung tiga fenomena siklon tropis.
Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat terbatas dengan sejumlah pihak terkait untuk menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi. Pasalnya, saat ini merupakan momentum menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Kita tentu saja memiliki kegiatan tahunan (Nataru), akan tetapi saat ini di Indonesia ada 3 siklon dan juga potensi cuaca ekstrem, sehingga ini harus menjadi perhatian," kata dia melalui keterangannya, Kamis (18/12/2025).
Karena itu, ia meminta jajarannya untuk memperkuat mekanisme sistem peringatan dini atau early warning system sebagai antisipasi bencana alam di Jakarta. Early warning system itu dinilai dapat membuat warga siaga menghadapi potensi banjir karena curah hujan yang tinggi, banjir kiriman, hingga banjir rob.
Tidak hanya itu, Rano meminta jajarannya untuk terus menjamin ketersediaan pangan bahkan jika terjadi bencana alam. Sementara sebagai langkah antisipasi, Pemprov Jakarta juga akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) apabila diperlukan. OMC itu tidak hanya akan dilakukan di wilayah Jakarta, melainkan juga di wilayah penyangga ibu kota.
"Untuk operasi modifikasi cuaca (OMC) guna antisipasi curah hujan yang tinggi, seperti yang disampaikan Pak Gubernur, tidak hanya dilakukan di wilayah Jakarta, melainkan juga harus dilakukan ke wilayah pinggir Jakarta," ujar Rano.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jakarta, Ika a Agustin Ningrum, mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai infrastruktur untuk mengantisipasi potensi bencana khususnya bencana banjir atau rob. Infrastruktur yang disiapkan antara lain adalah pompa untuk melakukan penyedotan ketika terjadi banjir.
"Kami siagakan sebanyak 612 pompa stationer, kemudian 590 pompa mobile. Dan untuk atasi banjir rob beberapa tanggul mitigasi juga sudah selesai dibangun," kata Ika.
Di sisi lain, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi Jakarta terus melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mencegah terjadinya pohon tumbang. Mitigasi yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan berkala terhadap pohon-pohon berisiko tinggi, seperti pohon tua, miring, atau memiliki batang berongga. Selain itu, petugas juga pemangkasan penyeimbang tajuk, pembersihan cabang kering, serta pemeriksaan kesehatan pohon untuk mendeteksi potensi bahaya sejak dini.
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya adaptasi terhadap meningkatnya intensitas cuaca ekstrem di Jakarta," kata Kepala Distamhut Provinsi Jakarta, M Fajar Sauri.

11 hours ago
6














































