REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Sosial (Kemensos) terus memperkuat peran dalam meningkatkan kesejahteraan lanjut usia melalui program Operasi Katarak Gratis bagi Lansia Tidak Mampu. Program ini merupakan bagian dari Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), kebijakan nasional yang menekankan pemulihan fungsi sosial dan kemandirian warga lanjut usia.
Melalui layanan ini, ribuan lansia di berbagai daerah Indonesia kembali dapat melihat dunia dengan jelas. Hingga Agustus 2025, tercatat 4.152 operasi katarak telah berhasil dilaksanakan. Program ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun dengan target tambahan di sejumlah wilayah seperti Palembang, Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo (Jambi), Wonosobo (Jawa Tengah), Kabupaten Sumba Barat Daya (NTT), dan Kepulauan Aru (Maluku).
Direktur Rehsos Lansia Kemensos Suratna menjelaskan berbagai alasan yang menjadi penyebab pasien katarak terkendala mendapatkan penanganan.
"Sejumlah pasien belum dapat mengikuti operasi katarak karena keterbatasan kondisi fisik. Misalnya, ada penyakit seperti diabetes dan lain-lain, sehingga tidak disarankan oleh dokter," ucap Suratna pada penyelenggaraan Operasi Katarak Gratis bagi Lansia Tidak Mampu di RSUP dr. Mohammad Hoesin, Kota Palembang, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Penyelenggaraan operasi katarak gratis ini diharapkan dapat membantu para lansia mendapatkan kembali penglihatan sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya.
"Mengapa kita laksanakan operasi Katarak? Ini supaya memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat, khususnya lanjut usia. Orang lanjut usia dengan penglihatan yang baik dapat kembali melakukan kegiatan yang mereka sukai, dapat menambah penghasilan, dan menjalani kehidupan dengan lebih bahagia dan sejahtera. Saya berharap acara ini dapat menjadi bagian yang penting dari kegiatan sosial pada umumnya, untuk meningkatkan kualitas hidup lansia," kata Suratna.
Katarak menjadi penyebab utama kebutaan di Indonesia, dengan kontribusi mencapai 80 persen dari seluruh kasus kebutaan nasional. Kondisi ini paling banyak dialami kelompok usia lanjut. Laporan Indonesia Longitudinal Aging Survey (ILAS) tahun 2023 secara eksplisit menyebutkan katarak sebagai salah satu penyakit yang menyebabkan keterbatasan fungsional dalam aktivitas sehari-hari pada lansia.
Menurut data Kementerian Kesehatan, sebagian besar penderita tidak menjalani operasi karena tidak menyadari penyakitnya bisa disembuhkan (51,6%), tidak mampu membayar (11,6%), dan takut terhadap tindakan operasi (8,1%). Padahal, kebutaan akibat katarak bisa disembuhkan sepenuhnya melalui operasi yang aman dan cepat.
Negara Hadir melalui Program ATENSI
Program Operasi Katarak Gratis merupakan implementasi nyata dari Program ATENSI, sebuah paradigma baru dalam pelayanan kesejahteraan sosial yang bersifat komprehensif dan terintegrasi.
Melalui ATENSI, Kemensos tidak hanya menyediakan layanan medis, tetapi juga dukungan non-medis seperti transportasi, akomodasi, pendampingan sosial, hingga alat bantu pascaoperasi berupa kacamata.

3 hours ago
3













































