Foto udara sejumlah kendaraan pemudik melaju perlahan di Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Ahad (6/4/2025). Berdasarkan data PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dari H1 hingga puncak arus balik Lebaran H+5 pada pukul 06.15 WIB tercatat sebanyak 388.001 unit kendaraan melintas di Gerbang Tol Cikampek Utama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan bahwa Korlantas Polri harus menyiapkan kebijakan lain selain sistem satu arah (oneway) pada masa libur Lebaran ke depan. Menurut Djoko Setijowarno, kebijakan oneway memanjakan kendaraan pribadi sehingga masyarakat lebih memilih mudik Lebaran dengan kendaraan pribadi. Hal tersebut dapat berdampak pada kebutuhan BBM dalam negeri.
"Ini kebijakan yang sesaat saja. Kita seharusnya berpikir 5 tahun ke depan. Jangan seperti ini lagi," kata Djoko Setijowarno ketika dihubungi di Jakarta, Senin (7/5/2025).
Djoko mengatakan bahwa Korlantas bersama kementerian/lembaga terkait harus menyiapkan kebijakan yang membenahi dari hulu ke hilir, salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempersiapkan angkutan umum yang memadai bagi pemudik. Ia berpendapat bahwa Pemerintah masih bisa menambah kapasitas kereta api pada masa mudik tahun-tahun berikutnya.
"Kereta-kereta api kita belum maksimal. Tambahnya jamnya, frekuensinya ditambah. Masih memungkinkan untuk rangkaian keretanya ditambah," ucapnya.
Lebih lanjut Djoko menyoroti masih adanya pemudik dengan kendaraan roda dua yang melebihi kapasitas seperti empat orang menaiki satu sepeda motor pada masa mudik Lebaran 2025. Pengamat transportasi ini mendorong agar Korlantas juga memperkuat aturan bagi pengendara kendaraan roda dua agar tercipta keselamatan di jalan.
"Misalnya, mulai sekarang diberi tahu, tahun depan mudik motor tidak boleh lebih dari dua orang. Itu yang paling sederhana sehingga mereka nanti tidak ada alasan lagi membawa anak lebih dari dua," katanya.
Pada masa angkutan Lebaran 2025, Korlantas Polri menerapkan rekayasa lalu lintas one way hingga contraflow (lawan arus), baik pada masa arus puncak maupun arus balik.
Pada masa arus balik, Korlantas bersama kementerian/lembaga terkait menerapkan sistem one way nasional mulai Gerbang Tol Kalikangkung Semarang hingga Gerbang Tol Cikampek Utama. Rekayasa tersebut diterapkan mulai KM 414 Tol Kalikangkung Semarang hingga KM 70 Tol Cikampek Utama.
Usai KM 70, rekayasa lalu lintas berupa sistem contraflow akan diberlakukan hingga KM 46 arah Jakarta.
sumber : Antara