isdie
Info Terkini | 2025-12-15 18:27:16
Gambaran kekuatan yang identik sama antara Nabi Musa dan Poseidon dapat mengarah bahwa keduanya merupakan tokoh yang sama
Musa merupakan sosok manusia yang hidup pada zaman kekaisaran Fir'aun di Mesir sekitar tahun 1500 sebelum masehi (SM) yang sudah diakui catatan sejarahnya di seantero dunia bahkan peradaban saat itu sampai kini masih terlihat jelas dan nyata.
Poseidon tokoh sakral dalam pandangan masyarakat Yunani kuno dan masuk dalam jajaran para dewa sebagai unsur pujaan di era tahun 1200 SM.
Dilihat dari masa kehidupan antar kerajaan Fir'aun dan Yunani kuno sangat terpaut jauh sampai ribuan tahun lamanya, berarti kehidupan Musa lebih dahulu mewarnai peradaban di muka bumi dibandingkan masyarakat yang beribukota di Athena.
Tetapi dari kisah dan penggambaran kedua tokoh tersebut seakan ada kesamaan dan karakteristik dalam jati diri yang melekat.
Sosok Musa diakui dan tersirat dari berbagai catatan bahkan kitab suci agama Samawi dijelaskan merupakan seorang yang pemberani dan mempunyai karakter kuat serta perkasa secara fisik.
Selain perkasa dan kuat keberaniannya dalam menghadapi kekuasaan absolut Fir'aun menjadi sebuah nilau tersendiri bagi sosok manusia bernama Musa, bahkan dirinya sempat membuat ciut para algojo sang raja ketika berhadapan dalam adu kesaktian di arena pertunjukan kerajaan.
Puncak catatan spektakuler Musa yaitu ketika dirinya mampu menaklukkan lautan luas hanya dengan hentakkan tongkat yang ada dalam genggamannya, sehingga lautan yang luas mampu terbelah menjadi dua bagian terpisah.
Disisi lain Poseidon digambarkan sebagai sosok yang mampu mengendalikan samudera dengan tongkat yang ujungnya berbentuk trisula, atas kemampuannya membuat sang Poseidon dipuja menjadi Dewa Laut di lingkaran kaum Yunani kuno.
Selain itu Poseidon diagungkan atas kekuatannya yang melebihi keperkasaan kuda, sehingga dijadikan simbol manusia kuat dan berpendirian teguh.
Dari penggambaran kedua tokoh yaitu Musa dan Poseidon secara logis dapat ditarik benang merah jika keduanya kemungkinan sosok yang sama hanya diilustrasikan dilain masa yang berbeda.
Yunani kuno sebuah peradaban yang mengedepankan karya sehingga penggambaran tokoh tidak mungkin lepas dari imajinasi yang juga bersumber pada manuskrip kuno, sedangkan Musa merupakan sosok nyata yang jelas diakui keberadaannya di jagad raya yang juga tercantum dalam kitab suci tiga agama besar yaitu yahudi, Kristen dan Islam.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

9 hours ago
9














































