2 hours ago
3
Game Roblox.
REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, menggugat perusahaan gim daring Roblox dengan tuduhan “mengabaikan keselamatan anak-anak” dan “menipu para orang tua” terkait bahaya yang ditimbulkan platform tersebut terhadap anak-anak dan remaja.
Dalam unggahan di media sosial, Paxton menyebut Roblox sebagai “sarang predator” dan menuduh perusahaan itu lebih mengutamakan “pedofil digital dan keuntungan korporat” dibandingkan keamanan anak-anak di Texas.
Gugatan tersebut menambah daftar kasus hukum yang dihadapi Roblox di Amerika Serikat terkait keselamatan daring dan predator internet di tengah puluhan juta pengguna aktif harian. Kepada BBC, Roblox menyatakan “kecewa” atas gugatan yang disebut didasarkan pada “klaim salah dan sensasional”.
Juru bicara perusahaan menegaskan Roblox memiliki komitmen yang sama dengan Paxton dalam menjaga keselamatan anak-anak di dunia maya, dan telah menerapkan berbagai langkah untuk menyingkirkan pelaku kejahatan serta melindungi pengguna muda.
Platform Roblox, yang sangat populer di kalangan anak-anak, memungkinkan pengguna bermain sendiri atau bersama teman dalam berbagai permainan, termasuk yang bersifat edukatif seperti pemrograman (coding), fisika, dan pemecahan masalah. Pengguna juga diberi alat untuk membuat permainan sendiri, fitur yang memunculkan sejumlah konten kekerasan dan seksual di platform tersebut.
Selain itu, fitur interaksi daring yang memungkinkan pemain bergabung dengan server bersama orang asing dikritik karena berpotensi mengekspos anak-anak kepada individu berbahaya. Sejumlah orang tua dan anak telah melaporkan temuan konten mengganggu atau pengalaman pelecehan di Roblox.
Paxton mendesak perusahaan berbuat lebih banyak untuk melindungi anak-anak dari “orang-orang menyimpang yang bersembunyi di balik layar”. “Setiap perusahaan yang memungkinkan terjadinya pelecehan anak akan menghadapi kekuatan hukum secara penuh dan tanpa ampun,” ujarnya dalam pernyataan di platform X.
Texas menjadi negara bagian terbaru yang menggugat Roblox, bergabung dengan Kentucky dan Louisiana yang telah lebih dulu menempuh jalur hukum serupa.
