REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chef asal Indonesia, Alfan Musthafa, berhasil meraih gelar bergengsi di Queensland Professional Chef of the Year 2025. Kemenangan ini dipastikan setelah melewati persaingan sengit selama dua hari penuh dalam sebuah ajang masak yang berlangsung di ajang Food & Hospitality Queensland, Australia, itu.
Keberhasilan Alfan terasa semakin dramatis karena gelar tersebut diputuskan hanya dengan selisih satu poin dari pesaing terdekatnya. Babak final ini menantang para chef untuk berkreasi dalam "indigenous round", di mana mereka wajib memasukkan bahan-bahan asli Australia ke dalam hidangan mereka. Di sinilah Alfan menunjukkan kejeniusan kulinernya.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Menu kemenangan Alfan dinilai manifestasi sempurna dari perpaduan dua budaya. Ia menyajikan hidangan pembuka berupa karpaccio whiting dengan orange nam jim, caramelised fig, jeruk nipis jari, dan biji akasia.
Hidangan utamanya tak kalah memukau yaitu mengolah sate maranggi dengan teknik dan sentuhan fine dining modern. Daging dimarinasi dengan lemon myrtle, butternut purée yang lembut, jamur lion’s mane renyah, bunga zucchini, dan mountain pepper.
Alfan dibanjiri ucapan selamat dari warganet Indonesia. "Merasa sangat bersyukur dan sedikit terharu dengan semua cinta dan pesan baik yang telah ku terima (Terima kasih banyak kepada semua orang yang telah meluangkan waktu untuk mengirimkan ucapan selamat, komentar, dan dukungan, itu sungguh sangat berarti bagiku. Maaf aku belum bisa membalas semuanya satu per satu, tapi ketahuilah aku sudah membaca setiap pesan dan aku sangat berterima kasih atas semua cinta dan hal positifnya. Kalian benar-benar membuat hariku menyenangkan. Berkarya untuk Indonesia," tulis Alfan melalui akun @alfan.musthafa dikutip pada Rabu (5/11/2025).
Bagi co-owner restoran Warisan yang berlokasi di Fortitude Valley, Brisbane, ini, kemenangan tersebut bukan sekadar piala, melainkan validasi terhadap filosofi kulinernya yang berpusat pada koneksi budaya dan otentisitas. “Masakan saya terinspirasi oleh keinginan saya untuk menciptakan koneksi melalui makanan. Saya percaya bahwa makanan menyatukan orang, dan saya berusaha menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga membangkitkan emosi dan kenangan,” ujarnya dikutip dari laman Retaurant Business.
Ia mengatakan, warisan budaya Indonesia, melalui metode memasak tradisional dan resep keluarga, menanamkan rasa hormat yang mendalam terhadap otentisitas dan pentingnya melestarikan tradisi kuliner. Kemenangan Alfan dinilai ini tidak hanya mengangkat namanya, tetapi juga menempatkan masakan dengan akar budaya Indonesia di garis depan inovasi kuliner Australia.

2 hours ago
2










































