REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrikan otomotif Stellantis kembali mengumumkan penarikan besar-besaran terhadap 375 ribu unit SUV plug-in hybrid Jeep Wrangler dan Grand Cherokee di seluruh dunia. Langkah ini diambil setelah ditemukan risiko kebakaran akibat kegagalan pada komponen baterai, dengan 19 insiden kebakaran telah dilaporkan.
Dalam pernyataan resminya pada Selasa (4/11/2025), Stellantis meminta seluruh pemilik kendaraan terdampak untuk memarkir mobil mereka di area terbuka dan menjauh dari bangunan hingga proses perbaikan selesai. Selain itu, perusahaan juga menyarankan agar kendaraan tidak diisi daya untuk sementara waktu.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Recall tersebut mencakup Jeep Wrangler 4xe produksi tahun 2020–2025 dan Grand Cherokee 4xe tahun 2022–2026. Dari jumlah total, sekitar 320 ribu unit atau lebih dari 85 persen mobil yang terdampak beredar di pasar Amerika Serikat. Stellantis menyatakan solusi perbaikan sedang dalam tahap finalisasi dan akan segera diumumkan kepada konsumen.
Pabrikan patungan Prancis-Amerika ini melaporkan kepada Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat bahwa dari 19 kasus kebakaran yang teridentifikasi, satu di antaranya menyebabkan cedera ringan. Investigasi internal menunjukkan masalah bersumber dari baterai buatan Samsung SDI.
Penelusuran Stellantis dan Samsung SDI menemukan bahwa insiden tersebut berkaitan dengan cacat serupa yang sebelumnya memicu recall 154 ribu unit Jeep plug-in hybrid pada 2024, menyusul dua kasus cedera. NHTSA juga menyebut kendaraan yang sudah mendapat pembaruan perangkat lunak pada recall 2023 dan 2024 tetap memerlukan perbaikan lanjutan.
Dalam laporan terbarunya, Stellantis mencatat sembilan kebakaran terjadi pada unit yang sudah menerima pembaruan perangkat lunak tahun lalu, sementara sepuluh kasus lainnya ditemukan di luar cakupan recall tersebut.
Samsung SDI, selaku pemasok baterai, menyampaikan bahwa kemungkinan besar penyebab utama berasal dari kerusakan pada pemisah baterai yang memicu reaksi berantai di dalam sel baterai.
Recall ini menjadi lanjutan dari langkah serupa yang dilakukan Stellantis pada Oktober lalu, ketika mereka menarik lebih dari 298 ribu kendaraan di Amerika Serikat karena potensi kendaraan meluncur tanpa kendali. Stellantis menegaskan keselamatan konsumen tetap menjadi prioritas utama dalam setiap langkah penanganan yang diambil.
sumber : Reuters

3 hours ago
3










































