TNI di Tangan Presiden Prabowo: Senjata Canggih Plus Kemanunggalan Rakyat

2 hours ago 3

Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kedua kiri) meninjau pesawat Airbus A400M saat kegiatan serah terima pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). Presiden Prabowo Subianto menyerahkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru pesawat Airbus A400M kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, postur Tentara Nasional Indonesia (TNI) kian memperlihatkan kelasnya. Kekuatan militer Indonesia kini tidak hanya disegani di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga di kancah global.

Menurut pemeringkatan Global Firepower (GFP) 2025, kekuatan militer Indonesia menempati peringkat ke-13 dunia dan menduduki posisi tertinggi di Asia Tenggara.

Presiden Prabowo, yang memiliki latar belakang militer kuat, menjadikan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebagai prioritas utama. Anggaran besar digelontorkan untuk mempercanggih armada TNI Angkatan Udara dengan pesawat tempur mutakhir, memperkuat TNI Angkatan Laut dengan kapal perang canggih, dan melengkapi TNI Angkatan Darat dengan tank-tank generasi terbaru.

Manifestasi terkini dari modernisasi alutsista TNI terlihat dari kedatangan pesawat angkut multifungsi A400M. Pesawat yang direncanakan bermarkas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta ini merupakan aset vital untuk mobilisasi pasukan dan peralatan tempur secara cepat dan efisien.

Menariknya, A400M bukan sekadar "taksi udara" biasa. Meskipun masuk dalam klasifikasi pesawat angkut, pesawat ini dirancang dengan kemampuan ganda, termasuk fungsi untuk mengisi bahan bakar pesawat tempur di udara (air refueling) serta dilengkapi persenjataan untuk melakukan penyerangan taktis jika diperlukan.

Lebih dari sekadar fungsi tempur, Presiden Prabowo juga menginginkan agar A400M dapat berfungsi sebagai ambulans udara. Inisiatif ini menunjukkan adanya visi penggunaan alutsista canggih yang fleksibel, tidak hanya untuk operasi militer, tetapi juga untuk misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana yang sering melanda Indonesia.

Modernisasi udara juga berlanjut melalui proyek pengadaan pesawat tempur TNI AU KF-21 Boramae. Indonesia melanjutkan kerja sama strategis dengan Korea Selatan dalam proyek kemitraan pertahanan ini.

Komitmen ini bahkan telah dibahas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung saat menghadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju.

Di matra laut, kabar terbaru tak kalah mencengangkan. Kini muncul wacana Indonesia akan memiliki kapal induk ringan. Sebelumnya, TNI Angkatan Laut telah diperkuat dengan KRI Brawijaya 320, yang dinobatkan sebagai kapal perang terbesar se-Asia Tenggara. Kehadiran armada besar ini memperkuat proyeksi kekuatan maritim Indonesia.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |