BMKG Kertajati Catat Suhu Udara Tertinggi di Indonesia

3 hours ago 4

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengukur suhu udara menggunakan alat panci penguapan di Kantor BMKG (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--Suhu udara panas melanda Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) selama Oktober ini. Bahkan, suhu udara di wilayah tersebut menduduki peringkat tertinggi di Indonesia.

Hal itu diketahui berdasarkan informasi resmi BMKG tentang Suhu Maksimum Harian di Indonesia dari 20 Stasiun BMKG di seluruh Indonesia. Dari pencatatan pada 20 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB – 21 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB, suhu maksimum yang tercatat oleh BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka tercatat paling tinggi dibandingkan stasiun BMKG lainnya di Indonesia, yakni 36,4.

Menurut Ketua Tim Kerja Prakiraan, Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, meski suhu udara di BMKG Kertajati saat ini tercatat masih yang tertinggi, namun angka itu sudah mengalami penurunan dibandingkan beberapa hari yang lalu. Ia menyebutkan, pada 15 Oktober 2025, suhu udara yang tercatat di BMKG Kertajati mencapai 37,8. “Ini suhu maksimum tertinggi di BMKG Kertajati sepanjang 2025,” ujar Syifaul, Selasa (21/10/2025).

Suhu udara yang terasa panas beberapa waktu terakhir ini disebabkan posisi matahari saat ini mulai bergerak ke selatan garis equator. Itu artinya, posisi matahari sedang berada di atas wilayah Jawa.

Selain itu, panasnya suhu udara juga disebabkan sedikitnya tutupan awan di atas wilayah Jawa. Hal itu menyebabkan tidak adanya penghalang yang menutup sinar matahari secara langsung sehingga saat siang hari akan terasa lebih terik di bandingkan biasanya. “Kondisi ini masih berpotensi terjadi sampai akhir Oktober ini bahkan awal November,” katanya.

Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning bisa mencapai 38°C, 39°C bahkan pernah mencapai 40°C pada 12 Oktober 2002.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Sutrisno, mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar pada saat berlangsungnya suhu udara panas setiap harinya. Yakni, mulai pukul 10.00 – 16.00 WIB. “Di jam-jam tersebut tubuh kita akan terpapar langsung sinar matahari,” katanya.

Read Entire Article
Politics | | | |