Cargill: 30 Persen Produksi Refinery Sawit di Lampung untuk Pasar Indonesia

4 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Cargill memperluas perannya dalam rantai pasok global minyak sawit dengan meresmikan refinery baru senilai 200 juta dolar AS atau Rp 3,3 triliun (Rp 16.500 per dolar AS) di Lampung. Refinery PT Pacrim Nusantara, menjadi kilang minyak sawit pertama Cargill di Indonesia.

Managing Director Bisnis Tropical Oil Cargill, Azlan Adnan, kilang minyak ini memperkuat rantai pasok Cargill dari perkebunan hingga pelanggan mereka baik di Indonesia maupun di beberapa negara. “Refinery Lampung meningkatkan kapasitas kami untuk memenuhi permintaan minyak sawit berkelanjutan yang terus meningkat, sekaligus memastikan kontribusi langsung ke pasar domestik,” katanya.

Ia menyebut, suplai kilang minyak di Lampung berasal dari kebun sawit Cargill di Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat, serta dari Provinsi Lampung dan Bengkulu. Fasilitas yang mulai dibangun pada 2023 ini menjadi bagian dari strategi Cargill untuk memperkuat rantai pasok terintegrasi dari hulu ke hilir.

Dengan teknologi yang memastikan ketertelusuran penuh, refinery Lampung akan melayani pelanggan di Amerika Utara, Eropa, dan Asia, sekaligus menopang kebutuhan minyak nabati berkelanjutan di dalam negeri. Dari total kapasitas pemurnian satu juta metrik ton per tahun, sekitar 30 persen hasil produksi akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan industri domestik.

Sementara itu, Group President Agriculture and Trading Cargill for Asia Pacific, Penne Kehl, mengatakan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam jaringan global perusahaan. “Investasi di Lampung ini bukan hanya untuk ekspor, tapi juga memperkuat pasokan bagi pelanggan di Indonesia. Kami melihat masa depan Cargill di Indonesia sangat cerah,” ujarnya.

Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, saat menyampaikan pidato Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut kehadiran kilang minyak sawit Cargill menunjukkan komitmen investor asing terhadap proses hilirisasi di Indonesia.

“Pemerintah menempatkan subsektor kelapa sawit sebagai prioritas nasional. Investasi seperti ini akan membangkitkan ekonomi baik di tingkat nasional maupun daerah, termasuk di Lampung,” ujarnya.

Refinery yang menyerap hampir 300 tenaga kerja ini juga memanfaatkan pasokan dari sawit rakyat di berbagai wilayah Indonesia. Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, memastikan pemerintah daerah akan terus memperkuat iklim investasi melalui pemetaan masalah industri hilir agar pembangunan bisa berjalan lebih lancar.

Read Entire Article
Politics | | | |