IRENA Komit Bantu Indonesia Wujudkan Komitmen Investasi EBT

4 hours ago 4

Direktur Jenderal IRENA Francesco La Camera pada acara Singapore International Energy Week (SIEW)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- International Renewable Energy Agency (IRENA) memastikan beri dukungan penuh untuk Indonesia mengeksekusi komitmen investasi EBT yang sudah dikantongi oleh Indonesia saat ini. Direktur Jenderal International Renewable Energy Agency (IRENA), Francesco La Camera memastikan mempercepat realisasi target energi bersih dan net zero emission melalui kerangka investasi yang lebih konkret.

IRENA mengatakan lembaganya saat ini bekerja erat dengan pemerintah Indonesia untuk menerjemahkan target politik dan komitmen nasional ke dalam rancangan proyek yang bankable, sehingga dapat menarik pendanaan internasional.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Kami mendukung Indonesia dalam menerjemahkan komitmen politiknya menjadi proyek-proyek yang dapat dibiayai. Di situlah perubahan nyata akan terjadi,” ujar La Camera.

Menurut La Camera, kerja sama tersebut tidak berhenti pada tahap perumusan kebijakan, tetapi juga mencakup pendampingan menyeluruh dari tahap perencanaan hingga mobilisasi pembiayaan. IRENA membantu membangun pipeline proyek energi terbarukan yang kemudian dikurasi dan dihubungkan dengan jaringan lebih dari 14 lembaga keuangan internasional mitra IRENA.

“Peran kami adalah menilai proyek-proyek—baik publik maupun swasta—dan menghubungkannya dengan mitra potensial. Saat ini kami bekerja sama dengan lebih dari 14 lembaga keuangan internasional untuk memfasilitasi investasi tersebut,” jelasnya.

La Camera mencontohkan keberhasilan pendekatan serupa di Afrika, di mana IRENA bersama mitra global berhasil memfasilitasi komitmen pendanaan sekitar 200 juta dolar AS melalui forum investasi di Sierra Leone beberapa bulan lalu. Model ini, menurutnya, akan direplikasi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

“Nilainya memang tidak besar, tetapi bagi Afrika ini signifikan—sekitar 10 persen dari total proyek yang terealisasi tahun lalu. Kami berharap model ini juga dapat berjalan di Asia Tenggara,” tuturnya.

Melalui pendekatan tersebut, IRENA berupaya memastikan negara-negara berkembang dapat mempercepat transisi energi tanpa terhambat keterbatasan finansial maupun kapasitas institusi.

“Tantangan sebenarnya bukan pada teknologi, tetapi pada bagaimana kita mengubah ambisi menjadi aksi nyata. Untuk itu, kesiapan lembaga dan pendanaan menjadi kuncinya,” tambah La Camera.

Read Entire Article
Politics | | | |