Jeong Seok-seo atau Jeje (kiri).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Jeong Seok-seo atau Jeje belakangan kembali ramai diperbincangkan publik sepak bola Indonesia. Sosok yang dahulu dikenal sebagai penerjemah pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong itu kini justru lebih sering muncul di berbagai podcast dan media sosial, terutama TikTok, bukan lagi di pinggir lapangan mendampingi sang pelatih.
Dengan alasan ingin membuka fakta, Jeje mengumbar berbagai isi ruang ganti tim nasional. Ia membenarkan isu adanya ketegangan antara Shin Tae-yong dengan pemain naturalisasi yang dikaitkan dengan Mees Hilgers. Ia juga menyebut Elkan Baggott dianggap kurang memiliki nasionalisme, serta menuding Eliano Reijnders membuat Shin Tae-yong kecewa usai laga melawan Bahrain.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Dari semua pengakuan itu, popularitas Jeje di dunia maya meningkat, sementara reputasi para pemain muda yang disebutnya justru terpuruk di mata publik. Padahal, ketiga pemain sudah berjuang keras menunjukkan kemampuan terbaik untuk membela Merah Putih.
Ironisnya, dalam unggahan terakhir di akun Instagram pribadinya, Jeje akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku “salah total” dalam ceritanya soal Eliano Reijnders. Pengakuan itu menegaskan sebagian dari kisah yang ia sebarkan bisa mengganggu harmonisasi timnas Indonesia ke depannya.
Tindakan tersebut sulit untuk dihormati. Seorang bukan warga Indonesia yang memanfaatkan kepercayaan tim, menjual rahasia ruang ganti demi perhatian publik, jelas berpotensi memecah belah pemain dan suporter.
Perbedaan pendapat tentang pelatih, strategi, atau hasil pertandingan adalah hal wajar. Namun menjual kepercayaan tim demi keuntungan pribadi adalah bentuk pengkhianatan terhadap semangat kebersamaan dan profesionalisme.
Jika publik masih memberi ruang bagi sosok seperti Jeje, itu berarti ruang ganti Timnas Indonesia dibiarkan dijarah oleh seseorang yang bahkan tak pernah berkeringat untuk Merah Putih.

2 hours ago
2









































