2 hours ago
2
DKP Kalsel kenalkan rehab ekosistem pesisir lewat hybrid engineering.
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU, – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan (DKP Kalsel) memperkenalkan metode hybrid engineering dalam program rehabilitasi ekosistem pesisir. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan ketahanan wilayah pesisir terhadap dampak perubahan iklim dan bencana hidrometeorologi, menurut Kepala DKP Kalsel Rusdi Hartono di Banjarbaru, Selasa.
Metode hybrid engineering adalah kombinasi antara rehabilitasi ekosistem alami dan penggunaan struktur fisik ramah lingkungan. Rusdi menjelaskan, program ini menjadi bagian dari strategi DKP Kalsel untuk mengatasi degradasi di kawasan pesisir akibat abrasi, banjir rob, serta kenaikan muka air laut. Fokus utama DKP Kalsel adalah pada tiga ekosistem: mangrove, terumbu karang, dan lamun, dengan perhatian khusus pada mangrove dan terumbu karang di lokasi yang paling rentan.
Rusdi menambahkan bahwa metode ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan metode konvensional seperti penggunaan beton atau semen. DKP Kalsel menggunakan struktur fisik yang mudah didapat oleh masyarakat setempat, tetap menjaga prinsip konservasi. Sebagai langkah awal, DKP Kalsel telah mengimplementasikan demonstration plot (demplot) di Pagatan Besar, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut.
Hasil dari demplot ini akan menjadi dasar pelaksanaan lebih besar pada tahun 2026 di Tanah Bumbu dan Kotabaru. Rusdi memperkirakan keberhasilan metode ini mencapai 80–90 persen, efektif mengurangi abrasi dan banjir rob serta meningkatkan ketahanan ekosistem secara berkelanjutan.
Keberhasilan rehabilitasi pesisir tidak hanya bergantung pada aspek teknis, tetapi juga pada pemberdayaan sosial masyarakat sekitar. DKP Kalsel melibatkan masyarakat dan pelajar dalam edukasi dan pelibatan, dipimpin oleh Ibu Husna. Dengan penguatan infrastruktur berbasis lingkungan dan peningkatan kapasitas masyarakat, DKP Kalsel berharap metode ini menjadi contoh nasional dalam penanganan kawasan pesisir yang berkelanjutan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara
