Lampung Perkuat Strategi Pembangunan Perkebunan untuk Tingkatkan Ekonomi

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG, – Pemerintah Provinsi Lampung memperkuat strategi pembangunan subsektor perkebunan untuk mendorong peningkatan ekonomi daerah. Langkah ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu hasil perkebunan, serta pengembangan hilirisasi dan investasi.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemerintah Provinsi Lampung, Lukman Pura, menyatakan bahwa melihat kontribusi besar subsektor perkebunan di Lampung, diperlukan strategi yang lebih kuat. Hal ini disampaikan dalam keterangannya di Bandarlampung, Senin (20/10).

Penguatan hilirisasi dinilai penting untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong tumbuhnya industri pengolahan, termasuk di tingkat kelompok tani, dengan dukungan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) petani dan fasilitas penunjang.

Target Lampung Menjadi Lumbung Pangan Nasional

Berdasarkan RPJMD 2025-2029, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung menargetkan Lampung menjadi Lumbung Pangan Nasional. Target ini memerlukan kerja sama erat antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, serta dukungan dari semua pemangku kepentingan.

Dari sisi produksi, Lampung mencatat prestasi membanggakan, seperti kopi robusta yang menempati peringkat kedua nasional, lada menyumbang 24,57 persen produksi nasional, dan juga berada di peringkat kedua. Kakao dan karet masing-masing berada di peringkat lima dan sembilan, sementara tebu di posisi kedua, dan kelapa sawit menjadi komoditas strategis.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Triwulan IV 2024, sektor pertanian memberikan kontribusi 26,21 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada Triwulan II 2025, subsektor perkebunan menyumbang 6,85 persen, dengan total kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat menjadi 28,51 persen.

Kontribusi Perkebunan bagi Perekonomian

Perkebunan tetap menjadi tulang punggung pembangunan daerah, tidak hanya dalam mendukung PDRB, tetapi juga dalam penyediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, serta penguatan ketahanan pangan dan ekspor nasional.

Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2025 di Provinsi Lampung tercatat sebesar 127,62, naik 1,76 persen dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini didukung oleh subsektor tanaman perkebunan rakyat yang memberikan NTP tertinggi sebesar 165,25. Ini menunjukkan bahwa pendapatan petani meningkat lebih besar dari pengeluarannya, memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani.

Staf Ahli Lukman Pura menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan yang terbaik bagi pembangunan perkebunan di Provinsi Lampung, sejalan dengan visi Gubernur Lampung, "Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas".

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Politics | | | |