REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Riset Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo di Research Center (FRC) Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini menjadi langkah strategis memperkuat sinergi riset antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.
Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof Setyabudi Indartono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi leapfrogging untuk meningkatkan kualitas PTS melalui riset terapan yang berorientasi pada penyelesaian masalah nyata.
"FGD ini memperkuat peran PTS sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menghasilkan solusi inovatif untuk masyarakat,” ujarnya.
Tercatat 322 gagasan riset kolaboratif dari 46 PTS, dengan fokus pada tujuh sektor strategis seperti energi, kesehatan, pariwisata, pendidikan, pertanian, UMKM, dan tata kelola. Universitas Madani dan STIKES Surya Global menjadi penyumbang terbanyak dengan 49 dan 41 proposal.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Dr Fauzan Adziman, mengapresiasi inisiatif LLDIKTI Wilayah V. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan arah program Kemdiktisaintek 2026 yang fokus pada dua agenda utama:
Pertama, Riset Prioritas, yang bertujuan untuk pemerataan kapasitas riset di seluruh perguruan tinggi Indonesia serta meningkatkan mutu dan kuantitas riset nasional.
Kedua, Riset Strategis, yang berfokus pada pertumbuhan dan dampak besar nasional, dengan tujuan menghasilkan peneliti unggul, riset berdampak, dan hilirisasi strategis.
“Kolaborasi seperti ini menunjukkan praktik baik bagaimana riset menjadi alat nyata untuk membangun daerah dan memperkuat daya saing bangsa,” ujar Dr Fauzan.
Mewakili Bupati Kulonprogo, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Eko Wisnu Wardhana, menyampaikan terima kasih atas kontribusi PTS.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini. PTS telah membantu pemerintah daerah dalam menyusun solusi berbasis data untuk pembangunan Kulonprogo," ungkapnya.
Sesi kedua dilanjutkan dengan FGD antara para peneliti PTS dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengampu setiap sektor pembangunan.
Sesi ini menjadi jembatan antara dunia akademik dan pemerintah mewujudkan link and match antara kebutuhan daerah dengan kapasitas riset perguruan tinggi. LLDIKTI Wilayah V berharap hasil FGD ini menjadi pijakan bagi kolaborasi riset berkelanjutan dan mendukung agenda RPJMD Kulonprogo 2025–2029 menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

2 hours ago
2







































