Mengapa Israel Takut dengan Kemenangan Zohran Mamdani?

2 hours ago 2

Zohran Mamdani berbicara usai memenangkan pemilihan walikota, Selasa, 4 November 2025, di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tidak mengherankan jika kemenangan Mamdani membuat banyak orang yang mengandalkan kelangsungan situasi saat ini merasa kesal.

Menurut kantor berita Reuters, yang paling terganggu adalah orang-orang kaya dan pemilik perusahaan di kota itu, karena janji Mamdani untuk menaikkan pajak bagi orang kaya dan perusahaan besar membuat beberapa ahli memperkirakan akan terjadi eksodus orang kaya dan perusahaan dari kota itu, yang dapat menggagalkan janji-janji wali kota baru itu sendiri.

Dalam hal itu, dia akan kehilangan uang yang diharapkan bisa diperoleh dari pajak orang kaya. Selain itu, Gubernur Negara Bagian New York Kathy Hochul mungkin akan menghalangi rencananya karena dia termasuk dalam kelompok yang lebih "moderat" dalam Partai Demokrat, terutama dalam hal kebijakan ekonomi.

Perlu dicatat di sini bahwa salah satu slogan utama kampanye Mamdani adalah "New York untuk semua, Bukan Hanya untuk OrangKaya" dan "Martabat Ekonomi untuk Semua."

Mamdani menyatakan dalam sebuah kampanye pada 13 Oktober lalu bahwa ada miliarder yang menghabiskan jutaan dolar dalam pemilihan ini, seperti Bill Ackman dan Ronald Lauder, untuk mencegahnya mencapai jabatan gubernur, karena mereka menganggapnya sebagai ancaman eksistensial.

Mamdani menanggapi hal itu dengan mengatakan, "Saya akan mengakui sesuatu, mereka benar. Kami merupakan ancaman eksistensial bagi para miliarder yang percaya bahwa uang mereka dapat membeli demokrasi kami."

Menurut majalah Time Amerika Serikat, Mamdani mengalahkan pasukan miliarder ketika dia menang dalam Pemilihan Wali Kota New York pada hari Selasa.

Selain para orang kaya yang kebingungan dengan kemenangan Mamdani, kemenangannya juga sangat mengganggu Presiden Amerika Serikat Donald Trump sendiri, yang disapa Mamdani secara langsung setelah kemenangannya dengan mengatakan, "Saya tahu Anda sedang menonton... Naikkan suaranya."

Sebaliknya, Trump menggambarkan wali kota terpilih itu sebagai orang yang menggunakan retorika kemarahan dan mengatakan bahwa dia harus menunjukkan rasa hormat yang lebih besar kepada Washington jika ingin sukses.

Trump juga menuduh Mamdani mengadopsi agenda komunis dengan mengklaim bahwa Amerika Serikat kehilangan sebagian kedaulatannya di New York dan bahwa pemilihan umum dilakukan dengan cara yang tidak jujur.

Read Entire Article
Politics | | | |