Nadiem Makarim mengenakan baju tahanan berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengacara tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook Nadiem Makarim, Tabrani Abby mengakui, memang ada WA Grup bernama ‘Edu Org’ yang dibuat kliennya beberapa bulan sebelum dilantik menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2019. Menurutnya, grup tersebut dibikin setelah Nadiem mendapatkan kepastian dari Jokowi tentang komposisi kabinet 2019-2024.
Tabrani mengatakan, Nadiem disebut membuat grup WA 'Edu Org' untuk komunikasi dengan sejumlah para pakar teknologi dan pendidikan. Selain itu, Nadiem juga membikin WA Grup bernama ‘Education Council’. Kemudian grup-grup percakapan itu diubah namanya menjadi ‘Menteri Core Team’.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.“WA Grup itu dibuat untuk mendiskusikan gagasan-gagasan tentang penggunaan teknologi di bidang pendidikan. Adapun anggota dalam Grup WA itu adalah orang-orang yang expert di bidang pendidikan, kemudian juga di bidang IT. Termasuk beberapa orang-orang yang ketika itu menjadi staf khusus Nadiem,” kata Tabrani saat ditemui wartawan di Jakarta, pada Senin (27/102025).
“Di situ ada Jurist Tan, ada Fiona (Handayani), ada Najelaa (Shihab) dan lain-lain,” sambung Tabrani.
Dia memastikan, tak ada pihak dari Google atau vendor-vendor chromebook yang menjadi anggota dalam grup WA tersebut. Karena dalam percakapan grup WA itu tak pernah sekalipun membahas tentang pengadaan laptop chromebook.
Tabrani mengungkapkan kliennya tak pernah sekalipun membahas, apalagi mengusulkan untuk realisasi program digitalisasi pendidikan dengan mengadakan belanja laptop chromebook. Pun kata Tabrani, Nadiem selama menjadi menteri tak pernah sekalipun merekomendasikan pengadaan laptop dengan sistem operasi windows. “Nadiem memerintahkan dengan tegas untuk membahas perbandingan dua sistem operasi chromebook dan windows,” kata Tabrani.
Hal tersebut, kata Tabrani, setelah dirinya membaca salinan rangkaian pembicaraan melalui chat dalam grup WA yang selama ini menjadi salah satu barang bukti penyidikan di Jampidsus. Kata Tabrani, salinan percakapan itu ribuan lembar tebalnya.
“Masalah soal WA grup ini memang masalah yang krusial. Karena banyak yang berpendapat seolah-olah WA grup itu dibuat dengan sengaja, atau dengan modus agar Nadiem mengegolkan chromebook,” kata Tabrani.
Inisiator

3 hours ago
5






































