Pemprov Lampung Percepat Ekonomi Desa Lewat Pelatihan Vokasi Berbasis Inovasi

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID,PESISIR BARAT — Pemerintah Provinsi Lampung memperkuat strategi pembangunan ekonomi pedesaan melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Desaku Maju dengan menyiapkan sumber daya manusia desa sebagai penggerak inovasi dan kewirausahaan berbasis potensi lokal. Upaya tersebut dilakukan melalui pelatihan vokasi yang mengintegrasikan keterampilan teknis dengan pendekatan design thinking untuk menjawab persoalan riil di desa.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pembangunan desa tidak bisa hanya mengandalkan bantuan, tetapi harus ditopang oleh kemampuan masyarakat desa dalam menciptakan solusi dan nilai tambah secara mandiri. Karena itu, Pemprov Lampung mendorong pelatihan yang tidak hanya menghasilkan tenaga terampil, tetapi juga inovator desa.

“Saya melihat langsung semangat anak-anak muda di desa untuk berinovasi. Desa tidak bisa menunggu solusi datang dari luar, tetapi harus dibangun dengan semangat kemandirian dan kebangkitan melalui inovasi. Karena itu, Pemprov Lampung melatih pemuda-pemuda desa agar mampu melahirkan solusi sesuai karakter dan kebutuhan desanya,” ujar Mirza.

Pelatihan vokasi yang dijalankan dalam Program Desaku Maju–Gerakan Cipta Ekonomi Produktif (GERCEP) dirancang untuk memperkuat keterampilan teknis sekaligus kemampuan mengidentifikasi masalah dan merancang solusi. Di Desa Marang, Kabupaten Pesisir Barat, pelatihan mencakup instalasi listrik dasar peralatan pertanian yang dipadukan dengan kelas design thinking dan kewirausahaan.

Pendekatan tersebut menghasilkan berbagai prototipe inovasi berbasis kebutuhan lokal, mulai dari konsep pusat ekonomi perikanan terintegrasi, alat pengupas kelapa yang lebih aman dan efisien, pupuk organik cair berbahan limbah lokal, hingga sistem irigasi untuk mengatasi kekeringan. Inovasi-inovasi tersebut diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya, dan nilai tambah ekonomi masyarakat desa.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Agus Nompitu menjelaskan, Program Desaku Maju–GERCEP dirancang berskala luas dan berkelanjutan. Program ini direncanakan berlangsung dalam 58 kelas di 38 desa pada 15 kabupaten/kota di Lampung, dengan target total 928 peserta.

“Sejak dimulai Juni 2025, program ini telah melaksanakan 48 kelas pelatihan di 31 desa dengan tingkat kelulusan 98% dan menghasilkan sekitar 200 karya inovasi berbasis permasalahan lokal. Peserta juga diarahkan untuk mengembangkan wirausaha desa serta disalurkan ke sektor industri dan program ekonomi Pemprov Lampung,” kata Agus.

Sebagai bagian dari penguatan daya saing tenaga kerja desa, Pemprov Lampung juga mendorong sertifikasi kompetensi nasional. Sertifikat berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) diberikan kepada lulusan pelatihan tertentu untuk membuka akses kerja dan usaha yang lebih luas, termasuk peluang di luar daerah.

Program Desaku Maju–GERCEP dijalankan melalui kolaborasi dengan PT Investasi Inovasi Indonesia (Innovesia). Founder Innovesia, Fiter Bagus Cahyono, menilai langkah Pemprov Lampung sebagai terobosan dalam pembangunan desa karena mengadopsi pendekatan inovasi secara sistematis dan masif.

“Ini bukan sekadar pelatihan keterampilan, tetapi gerakan inovasi desa yang mendorong masyarakat mengelola dan mengembangkan potensi daerahnya secara mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pendekatan pembangunan berbasis inovasi desa tersebut turut berkontribusi terhadap capaian Pemprov Lampung dalam meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2025 dari Kementerian PPN/Bappenas dengan predikat Provinsi Terbaik Ketiga Nasional. Program Desaku Maju dinilai memperkuat ekonomi desa melalui pengembangan potensi lokal, penguatan UMKM, serta perluasan akses pasar berbasis digital.

Read Entire Article
Politics | | | |