Presiden PKS Apresiasi Soeharto Pahlawan Nasional: Peran Besar G30S/PKI

2 hours ago 3

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf bersama fungsionaris partai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzzammil Yusuf tak mempersoalkan penetapan Presiden ke-2 RI Jenderal Besar Soeharto sebagai Pahlawan Nasional 2025. Dia malah memandang Soeharto memang layak untuk diangkat menjadi Pahlawan Nasional.

Almuzzammil menghormati pemerintah yang melakukan penilaian terhadap seluruh tokoh di Indonesia. Menurut dia, pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto sudah memilih yang terbaik untuk menjadi pahlawan lewat seleksi panjang.

"Kita hormati mereka. Dan tentu sebagai manusia tidak ada manusia yang sempurna, mesti ada kelebihan dan kekurangannya Tetapi pemberian, julukan sebagai pahlawan kepada mereka tentulah karena kontribusinya yang luar biasa kepada bangsa dan negara," kata Almuzzammil dalam konferensi pers usai Rakernas PKS di Jakarta Barat pada Senin (10/11/2025) malam WIB.

"Oleh karena itu Fraksi PKS atau pimpinan DPP PKS dan teman-teman dari seluruh daerah, kita mengapresiasi seluruh hasil kerja pemerintah pemberian kepada seluruh 10 Pahlawan Nasional yang ditetapkan oleh Pak Prabowo Subianto," lanjut Almuzzammil.

Secara khusus, Almuzzammil menyinggung peran besar Soeharto dalam G30S/PKI. Almuzzammil mengeklaim, Soeharto mampu menjaga tegaknya Pancasila agar tak ditumbangkan oleh paham komunis.

"Wabilkhusus Pak Harto, kita tahu apa yang dikritik oleh publik. Karena kita hadir di masa reformasi. Tapi kita tahu juga peninggalan Pak Harto dalam pembangunan, kita lihat dengan mata kepala kita," ucap Almuzzammil.

Almuzzammil juga menduga, bisa saja Indonesia berubah menjadi negara komunis kalau G30S/PKI tak ditumpas oleh TNI AD bersama seluruh elemen masyarakat pada 1965. Oleh karena itu, ia meyakini Soeharto berjasa atas tegaknya Pancasila.

"Dan peran Pak Harto dalam G30 SPKI, itu sangat kritikal, sangat krusial Kalau kita waktu itu kalah pada waktu G30SPKI, hari ini kita sebagai negara apa?Jangan-jangan sila pertama Pancasila kita hilang," ujar Almuzzammil. 

Almuzzammil berharap, penetapan pahlawan kali ini dapat menjadi ajang kontemplasi. Dia menganggap, pahlawan merupakan golongan manusia-manusia berpahala. "Pahlawan orang-orang yang banyak kontribusinya, kebaikannya," ujar Almuzzammil.

Read Entire Article
Politics | | | |