Produksi Beras Pada Maret 2025 Diprediksi Meningkat Nyaris 50 Persen

14 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras untuk konsumsi masyarakat pada Maret 2025 mengalami peningkatan hingga 49,90 persen. Perbandingannya dengan periode serupa tahun lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan perkiraan ini sejalan dengan gambaran produksi padi. BPS memprediksi produksi padi sepanjang Januari-Juni 2025 mencapai 32,57 ton gabah kering giling (GKG), atau mengalami peningkatan sebesar 3,27 ton GKG (11,17 persen), dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sejalan dengan gambaran produksi padi, produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat pada Maret 2025 diperkirakan mencapai 5,14 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 49,90 juta persen, dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 3,43 juta ton GKG," kata Pudji, dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Ia melanjutkan, potensi produksi beras sepanjang April hingga Juni 2025 diperkirakan mencapai 10,15 juta ton. Angka demikian menunjukkan penurunan sebanyak 1,04 juta ton atau sekitar 9,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Meski potensi menurun, menurut BPS, produksi beras sepanjang Januari hingga Juni 2025 ini diperkirakan akan mencapai 18,76 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 1,89 juta ton (11,17 persen) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024."

Pada kesempatan serupa, Pudji turut menyampaikan gambaran sebaran lokasi potensi panen padi sepanjang April hingga Juni 2025 ini. Secara umum, sepanjang April hingga Juni 2025, potensi panen sebagian besar terkonsentrasi untuk Pulau Jawa. Ini ada Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian Pulau Sumatera yaitu di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung dan Aceh.

Berlanjut ke Pulau Sulawesi, yaitu di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Kemudian Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur serta Kalimantan Selatan. Sementara pada level kabupaten/kota, potensi panen yang relatif besar antara lain terjadi di Jawa Barat yaitu di Indramayu, Subang, Cirebon dan Karawang.

Kemudian di Jawa Tengah yaitu di Gerobokan, Sragen, Pati, Demak, Blora dan Cilacap. Lalu di Jawa Timur, antara lain di Bojonegoro, Lamongan dan Jember. Di Sumatera yaitu di Banyuasin, Lampung Tengah dan Tulang Bawang. Di Sulawesi Selatan yakni di Bone, Pinerang dan Luwu dan juga di NTB yaitu di Sumbawa.

Read Entire Article
Politics | | | |