Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan MBG, Wali Kota Bandung Farhan Lakukan Hal Ini

11 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengaku prihatin atas peristiwa ratusan siswa SMPN 35 Bandung mengalami keracunan pada Selasa (29/4/2025). Ia pun meminta agar pengawasan terkait pelaksanaan makanan bergizi gratis (MBG) diperketat.

"Ada 30 kelas pelajar SMPN 35 Bandung keracunan, saya langsung koordinasi dan mengecek kondisi pasien," ujar Farhan belum lama ini.

Meski tidak memiliki kewenangan untuk mengganti satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), ia mengatakan tetap akan melakukan pengawasan. Pihaknya terus berupaya untuk melindungi pelajar. “Walau tidak punya kewenangan menindak tapi Pemkot akan mengawasi lebih ketat," kata Farhan.

Farhan melanjutkan, anak-anak pun diharapkan lebih peka melihat kondisi makanan. Sebab siswa SMAN 19 memilih tidak mengkonsumsi makanan sebab kondisinya yang sudah bau tidak sedap. “Saya lega karena para korban sudah pada pulih dan tidak ada yang dirawat inap,”  kata dia

Sebelumnya, sebanyak 342 siswa SMPN 35 Bandung mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (29/4/2025) kemarin. Mereka mengalami gejala mual, pusing dan muntah hingga sebagian siswa dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit untuk dirawat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian membenarkan bahwa terdapat 342  orang siswa SMPN 35 Bandung yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi MBG. Mereka mengkonsumsi makanan pada Selasa (29/4/2025) dan mulai mengalami gejala pada Selasa sore hingga Rabu (30/4/2025) pagi.

"Iya, konsumsinya hari Selasa, dikonsumsi Selasa mulai timbul gejala Selasa malam sampai Rabu pagi," ucap dia saat dihubungi, Kamis (1/5/2025).

Ia menuturkan dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) mendistribusikan MBG kepada dua SD yaitu SD 24 dan 189 , satu SMA 19 dan satu SMP yaitu SMPN 35 Bandung. Anhar menyebut siswa SD mengkonsumsi makanan MBG pada pukul 09.00 WIB dengan kondisi makanan masih segar dan tidak ada yang sakit.

"Siswa SMP (makan) pukul 11.00 WIB, siswa SMA dikonsumsi jam setengah 2. Nah yang setengah dua udah kecium baunya jadi gak ada yang makan. Ziswa SMP 35 yang kena 342 yang sakit," katanya.

Anhar mengatakan gejala yang dialami para siswa yaitu mual, muntah, pusing dan demam. Ia menyebut sebagian besar siswa dirawat di rumah dan sebagian lagi dibawa ke puskesmas dan Rumah Sakit Salamun. "Tidak ada yang dirawat, pemantauan kami sementara begitu (sudah sembuh). Kami terus memantau," kata dia.

Anhar menambahkan pihaknya baru mendata 20 kelas SMPN 35 Bandung hingga Rabu (30/4/2025) malam dari total 30 kelas. Ia menyebut data 10 kelas masih dipantau oleh wali kelas untuk memastikan kondisi siswa. "Mudah-mudahan tidak ada (terdampak), dari rumah sakit tidak ada laporan," kata dia.

Read Entire Article
Politics | | | |