Realisasi Penyaluran Dana Pemerintah di Bank Mandiri Capai 74 Persen dari Total Penempatan

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri mencatat hingga 30 September 2025, realisasi penyaluran kredit dari dana saldo anggaran lebih (SAL) Kementerian Keuangan mencapai 74 persen dari total penempatan Rp55 triliun atau setara Rp40,7 triliun. Penyaluran difokuskan pada segmen UMKM dan industri padat karya, serta sektor strategis lainnya seperti perkebunan dan ketahanan pangan.

“Selain itu, juga untuk hilirisasi sumber daya alam dan energi terbarukan, layanan kesehatan, manufaktur, dan kawasan industri,” ujar Direktur Commercial Banking Bank Mandiri, Totok Priyambodo, dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Kuartal III 2025 Bank Mandiri yang digelar secara daring, Senin (27/10/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Ia menjelaskan, penempatan dana pemerintah turut memperkuat struktur likuiditas dan menjaga biaya dana (cost of fund) tetap efisien. Menurutnya, sumber pendanaan dari pemerintah memiliki bunga yang relatif lebih rendah dibandingkan rata-rata pasar, sehingga membantu Bank Mandiri memperluas pembiayaan tanpa menekan margin.

Terkait potensi tambahan penempatan dana, Totok menuturkan Bank Mandiri akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan agar kontribusi perseroan terhadap perekonomian nasional semakin optimal, sekaligus menjaga ruang ekspansi usaha yang berkelanjutan.

Hingga September 2025, kredit Bank Mandiri secara bank only tercatat mencapai Rp1.384 triliun atau tumbuh 11,6 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kinerja tersebut menunjukkan konsistensi Bank Mandiri dalam menjalankan fungsi intermediasi di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang.

Ke depan, Totok menegaskan, Bank Mandiri akan menjaga momentum pertumbuhan kredit agar tetap di atas rata-rata industri dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Strategi ekspansi kredit diarahkan pada pembiayaan berbasis ekosistem dan sektor-sektor prospektif seperti pemerintahan, perkebunan, infrastruktur, energi, serta UMKM yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Sebelumnya, pemerintah menempatkan dana sekitar Rp200 triliun di bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk memperkuat likuiditas dan mendukung pembiayaan sektor produktif. Dari jumlah tersebut, Bank Mandiri memperoleh porsi Rp55 triliun, sedangkan sisanya disalurkan ke BRI, BNI, BSI, dan BTN.

Kebijakan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga keseimbangan fiskal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi tanpa menambah beban anggaran. Dana ditempatkan dalam bentuk deposit on call berbunga lebih rendah dari pasar agar bank dapat menyalurkan pembiayaan lebih luas ke sektor riil.

Read Entire Article
Politics | | | |