Sidang Ungkap Alasan Pengiriman BBM Lewat Perusahaan Anak Riza Chalid

2 hours ago 3

Sidang perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (10/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Direktur Rekayasa Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Edward Adolf Kawi mengungkap peran terminal bahan bakar minyak (BBM) milik PT Oil Tanking Merak (OTM) terkait impor dan distribusi BBM. Terminal BBM kepunyaan OTM dinilai bisa menghemat biaya impor sekaligus memudahkan distribusi BBM ke daerah. 

Pernyataan tersebut dikatakan Edward ketika bersaksi dalam sidang perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (10/11/2025).

Edward dihadirkan sebagai untuk saksi bagi terdakwa beneficial ownership PT Tangki Merak dan PT OTM, Muhammad Kerry Adrianto Riza. Kerry dikenal sebagai anak Riza Chalid. 

Awalnya, jaksa penuntut umum menanyakan alasan distribusi BBM mesti lewat Terminal BBM PT OTM. Menjawab pertanyaan itu, Edward menjelaskan secara nilai keekonomian, Terminal BBM PT OTM bisa menekan ongkos. Hal ini mengingat untuk BBM impor memerlukan kapal dengan ukuran besar agar harga bisa lebih ditekan. 

"Memang desainnya OTM ini kan kapal-kapal besar, Pak ya. LR (long range) maupun MR (medium range). Ada ada beberapa GP (general purpose), Pak, dan memang untuk impor itu secara keekonomian, Pak ya, eh cost paling murah adalah kapal dengan size besar," kata Edward dalam sidang itu. 

Berikutnya, Edward menerangkan Terminal BBM PT OTM berfungsi sebagai hub atau penghubung. Lewat terminal itu, BBM disalurkan ke depo-depo Pertamina yang lebih kecil di berbagai daerah. 

"Terminal hub, terminal terima impor dengan kapasitas gede, kemudian kami salurkan ke depo-depo atau terminal kami yang lebih kecil," ujar Edward. 

Edward juga menekankan tak semua terminal Pertamina mempunyai dermaga dengan kapasitas besar. Contohnya dermaga di Bengkulu hanya mampu disandarkan oleh kapal dengan kapasitas 3.500 dwt (deadweight tonnage). Sedangkan dermaga di Teluk Kabung, Padang, bisa menampung 35.000 dwt. 

Read Entire Article
Politics | | | |