Studi mengungkap bahwa jerawat pada orang dewasa bisa tingkatkan risiko gangguan makan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa orang dewasa yang berjerawat memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan makan. Hal ini merujuk pada studi yang dipublikasikan dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology.
Studi ini menemukan bahwa pasien jerawat dewasa memiliki kemungkinan 2,4 kali lebih besar untuk mengalami gangguan makan. Bahkan setelah mempertimbangkan riwayat gangguan suasana hati atau gangguan citra tubuh, jerawat tetap dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan makan sebesar 65 persen.
“Kami menemukan bahwa jerawat dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan pada orang dewasa di seluruh Amerika Serikat,” kata salah satu penulis penelitian Dr Jeffrey Cohen, direktur Program Perawatan Psoriasis di Yale School of Medicine, seperti dilansir dari US News, Jumat (2/5/2025).
Cohen menegaskan bahwa temuan ini penting guna membantu para dokter yang merawat pasien jerawat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda gangguan makan, sehingga dapat memberikan perawatan yang menyeluruh dan holistik.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menganalisis data dari hampir 7.400 pasien berjerawat, membandingkannya dengan lebih dari 207 ribu orang tanpa jerawat. Pada pasien yang sudah memiliki faktor risiko psikologis, jerawat dapat menjadi pemicu yang memperburuk kekhawatiran terhadap penampilan, serta memicu distorsi kognitif seperti melebih-lebihkan ukuran tubuh dan perilaku seperti membatasi asupan makan yang diyakini menjadi dasar berkembangnya gangguan makan.
“Temuan kami memperkuat relevansi jerawat sebagai faktor risiko potensial untuk gangguan makan,” tulis para peneliti.
Cohen menekankan bahwa penelitian ini hanya mencakup orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih, meskipun jerawat dan gangguan makan diasosiasikan dengan remaja.
“Hal ini justru menggarisbawahi pentingnya jerawat sebagai faktor risiko untuk gangguan makan pada orang dewasa. Penelitian di masa mendatang perlu melibatkan semua umur. Kami sangat menganjurkan siapa pun yang mengalami tanda atau gejala gangguan makan, terlepas dari apakah orang tersebut juga memiliki jerawat, untuk mencari perawatan profesional,” kata Cohen.