Takut ke Dokter Gigi Langsung? Pakai AI Denta-Scan Saja Dulu

3 hours ago 3

Image Luthfiyyah Rahmadiena

Info Sehat | 2025-05-11 11:02:21

Sumber: Pepsodent

Salah satu ketakutan yang lumrah dialami oleh banyak masyarakat Indonesia adalah takut pergi ke dokter gigi. Alasannya beraneka ragam, ada yang takut karena terbayang jarum suntik dan suara dengung alat bor gigi, pernah memiliki pengalaman traumatis kala pemeriksaan, memikirkan biaya sebab pemeriksaan gigi dan mulut dianggap mahal jika dibandingkan dengan pemeriksaan kesehatan bagian tubuh yang lain, atau besarnya rasa malu ketimbang rasa sakit karena kondisi gigi yang sudah buruk.

Anggota Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Paulus Januar, pun menjelaskan bahwa ketakutan pergi ke dokter gigi merupakan masalah yang umum di seluruh dunia, di Indonesia sendiri ada sekitar 20-30% orang yang takut untuk pergi ke dokter. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, memaparkan bahwa sebanyak 94,9% masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir. Dari 57% masyarakat yang mengalami masalah gigi dan mulut, hanya 10,2% yang berkunjung ke dokter gigi.

Padahal, rutin kontrol gigi setiap enam bulan sekali adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, lho. Masalah gigi tidak bisa disepelekan begitu saja atau apabila diabaikan justru akan menyebabkan kondisi kesehatan gigi yang lebih parah. Selain itu, biaya pengobatan dan perawatan gigi akan lebih mahal jika pasien sudah mengalami masalah gigi dan mulut yang kronis.

Beruntunglah, kini manusia hidup dengan kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), pemanfaatan yang akurat mampu menghadirkan solusi inovatif yang dapat membantu mengatasi hambatan gundah gulana banyak orang, melalui layanan konsultasi dan screening kesehatan gigi secara online, yang dinamakan AI Denta-Scan.

AI Denta-Scan: Inovasi Baru Tanpa Bikin Hati Pilu

AI Denta-Scan merupakan inovasi teknologi yang memungkinkan masyarakat melakukan screening awal kesehatan gigi dan mulut secara online dengan bantuan kecerdasan buatan. Teknologi ini dikembangkan untuk memberikan kemudahan akses pemeriksaan gigi tanpa harus langsung datang ke klinik.

Teknologi ini dihadirkan oleh salah satu produk pasta gigi kenamaan Indonesia, Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang tahun ini memasuki kali pelaksanaan ke-15 dengan tema “Berani Unjuk Gigi, Dukung Senyum Indonesia Lebih Kuat”.

Melalui layanan konsultasi online “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang kini dilengkapi dengan AI Denta-Scan, masyarakat dapat melakukan screening awal secara virtual dengan hasil yang cepat dan akurat, kemudian diarahkan untuk konsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi melalui chat atau video call. Inovasi ini sangat membantu terutama bagi pasien yang merasa takut atau cemas saat harus bertemu dokter gigi secara langsung, sehingga proses pemeriksaan dapat dimulai dari rumah dengan lebih nyaman.

Menurut data, sekitar 25%-30% pasien memiliki kelainan mulut seperti leukoplakia, lichen planus, atau bercak merah dan putih yang berpotensi menjadi tanda kanker mulut. Deteksi dini sangat penting karena 72% kasus kanker mulut terdiagnosis pada tahap lanjut dengan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun kurang dari 50%. Teknologi AI yang mampu menganalisis biomarker dalam saliva dan mengolah data klinis dapat mendeteksi kondisi ini secara cepat dan akurat di klinik gigi, bahkan sebelum gejala serius muncul.

Sejak 2010, program BKGN telah memberikan manfaat pemeriksaan dan edukasi kesehatan gigi kepada lebih dari 1,1 juta masyarakat. Kehadiran AI Denta-Scan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap pemeriksaan gigi secara signifikan, serta mendorong lebih banyak orang untuk rutin berkonsultasi dengan dokter gigi. Dukungan dari berbagai institusi kedokteran gigi dan rumah sakit gigi pendidikan juga memperkuat layanan ini agar dapat menjangkau masyarakat luas secara efektif dan terintegrasi.

Bagaimana AI Denta-Scan Membantu Diagnosis dan Perawatan?

Sumber: Pepsodent
Sumber: Pepsodent

Pada tahun 2020, Pepsodent bersama BKGN menghadirkan layanan konsultasi gigi online "Tanya Dokter Gigi by Pepsodent", yang mudah diakses melalui QR code di kemasan produk Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang. Melalui dukungan ribuan dokter gigi dari PDGI, AFDOKGI, dan ARSGMPI, layanan ini telah dimanfaatkan oleh lebih dari 140.000 masyarakat. drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia mengungkapkan, “Guna memberikan pengalaman dan manfaat yang lebih maksimal, di BKGN 2024 Pepsodent semakin melengkapi layanan ini dengan teknologi Pepsodent AI Denta-Scan”.

Berikut adalah tahapan konsultasi melalui AI Denta-Scan: 1) Diawali dengan kehadiran Hamish Daud yang menyapa nama pengguna secara virtual; 2) Dilanjutkan ke screening awal kesehatan gigi dan mulut yang diproses dan dihasilkan melalui teknologi AI; 3) Berbekal hasil screening, pengguna akan diarahkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi yang tersedia via chat maupun video call. Dan Seluruh fitur Pepsodent AI Denta-Scan ini telah diakses masyarakat sejak akhir September 2024.

Hamish Daud selaku Brand Ambassador Pepsodent, menyampaikan antusiasmenya. Ia percaya, kehadiran teknologi AI dalam layanan ini akan menghilangkan rasa takut masyarakat terhadap konsultasi gigi. Selain terasa lebih personal, penggunaannya juga begitu mudah berkat arahan yang begitu detail dan lengkap. Apalagi masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan teknologi AI, Hamish Daud yakin inovasi ini akan semakin membawa excitement tersendiri dan menghilangkan stigma bahwa berkonsultasi ke dokter gigi adalah hal yang menakutkan.

Sementara itu, drg. Tari Tritarayati, SH. MHKes, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia menuturkan bahwa, “Layanan konsultasi online berbasis AI sangat bermanfaat di bidang kedokteran gigi karena mampu menjadi perangkat edukasi kesehatan gigi dan mulut, berfungsi sebagai tahap screening, hingga menghasilkan rujukan untuk perawatan ke fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, untuk kegiatan promotif preventif dengan jangkauan yang masif seperti BKGN 2024, layanan yang dilengkapi teknologi Pepsodent AI Denta-Scan menjadi sangat strategis dilakukan dan dapat mendorong masyarakat, termasuk para atlet, untuk lebih rutin berkonsultasi ke dokter gigi.”

Manfaat AI Denta-Scan!

Mau tahu lebih banyak tentang AI Denta-Scan? Yuk, simak kebermanfaatannya dalam kesehatan! Berikut adalah beberapa diantaranya:

  1. Mengurangi kecemasan pasien dengan memberikan akses awal pemeriksaan dari rumah.
  2. Meningkatkan akurasi diagnosis melalui analisis data yang cepat dan komprehensif.
  3. Mempercepat proses konsultasi dengan fitur chat dan video call yang terintegrasi.
  4. Meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
  5. Mendukung pencegahan dini berbagai penyakit mulut termasuk kanker mulut yang berbahaya.

Secara keseluruhan, kehadiran AI Denta-Scan milik Pepsodent adalah bukti nyata dari pemanfaatan teknologi dalam membangun komunikasi kesehatan kepada masyarakat. Hal ini terletak pada kemampuannya untuk menyederhanakan, mempersonalisasi, dan memperluas jangkauan edukasi serta layanan kesehatan gigi. Dengan fitur yang tersedia, teknologi ini menjembatani kesenjangan informasi, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi, dan mengurangi hambatan psikologis seperti rasa takut atau malas untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. AI Denta-Scan juga berperan sebagai alat komunikasi dua arah yang efektif untuk memberikan informasi yang mudah dipahami kepada pengguna sambil membantu dokter memahami kondisi pasien lebih cepat dan akurat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |