Talkshow di Jakarta Mother’s Day, Ayah-Bunda Diajak Bijak Atur Screen Time Anak

11 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paparan gawai atau screen time berlebih dinilai dapat berdampak pada perkembangan sosial dan emosional anak. Hal ini disampaikan dokter spesialis anak, dr Yuni Astria, dalam talkshow edukatif di Jakarta Mother's Day 2025 yang diselenggarakan oleh Republika melalui Ameera Network di SCBD Weekland, Ahad (21/12/2025).

Dokter Yuni mengatakan anak cenderung meniru dan mencontoh yang dia lihat dan dengar. Karena itu, jika anak terlalu banyak screen time dan paparan konten yang tidak sesuai bisa berdampak buruk bagi perkembangan sosial emosional.

"Anak cenderung meniru apa yang mereka tonton. Jika tidak dipantau, mereka bisa menganggap konten tersebut layak untuk ditiru, baik dalam cara berpikir, berbicara, maupun berperilaku," kata dr Yuni.

la mengatakan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gawai pada anak. Dokter Yuni pun mendukung rencana pemerintah yang akan membatasi paparan gawai yang tidak berkaitan dengan edukasi mulai Maret 2026.

"Memang harus ada upaya pembatasan itu, jadi saya dukung. Bapak ibu di rumah juga jangan biarin anak satu jam, dua jam di depan gawai. Bisa kelelahan matanya, dan enggak baik juga buat perkembangan anak," kata dia.

Selama musim liburan seperti sekarang, ia pun meminta orang tua untuk tidak membiarkan anak terlalu lama menatap gawai. "Kalau kebiasaan screen time berlebihan dibiarkan saat liburan, nanti anak akan kesulitan beradaptasi ketika kembali ke sekolah," kata dia.

Terkait rekomendasi durasi screen time, dr Yuni mengatakan anak usia 1-2 tahun sebaiknya tidak terpapar layar sama sekali, kecuali untuk keperluan tertentu seperti video call dengan orang tua yang sedang berjauhan, itupun dalam waktu singkat. Anak usia 3-6 tahun dianjurkan menggunakan gawai kurang dari satu jam per hari, dengan durasi maksimal 20 menit per sesi dan didampingi orang dewasa.

Sementara itu, anak usia 6-9 tahun disarankan tidak lebih dari dua jam per hari dengan durasi maksimal 30 menit per sesi, tetap dengan pengawasan orang tua. Untuk anak di atas 10 tahun, durasi hiburan juga dibatasi maksimal dua jam per hari dan kontennya harus tetap diawasi.

"Kita sebagai orang tua boleh kok 'kepo' dengan apa yang ditonton anak. Tujuannya baik, demi melindungi mereka," kata dr Yuni.

Talkshow kecerdasan sosial bertajuk "Menumbuhkan Empati dan Koneksi dalam Diri" juga menghadirkan Educational Content Creator, Galih Sulystianingra, dan dipandu oleh Head of Ameera Network Indira Rezkisari. Republika melalui Ameera Network kembali menghadirkan Jakarta Mother's Day 2025, sebuah perhelatan spesial untuk merayakan peran dan jasa para ibu. Ini menjadi penyelenggaraan tahun kedua setelah sukses digelar pada 2024.

Pada tahun ini, acara dikemas lebih meriah dengan beragam kegiatan hiburan, edukasi, serta hadiah menarik yang dapat dinikmati oleh seluruh keluarga. Mulai dari puppet show oleh Rian Hamzah bersama Wamen Kebudayaan Giring Ganesha, kids playground, parade binatang, hingga karaoke bersama Aldi Taher. Acara turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI Erick Thohir, dan Wamen PPPA Veronica Tan. Melalui Jakarta Mother's Day 2025, Ameera Network dan Republika berharap dapat menghadirkan momen kebersamaan yang hangat, menyenangkan, sekaligus bermakna bagi para ibu dan keluarga di Jakarta.

Read Entire Article
Politics | | | |