UBSI Luncurkan SobiChat, Asisten Virtual AI untuk Permudah Layanan Akademik Mahasiswa

3 hours ago 2

Lewat SobiChat, mahasiswa tidak perlu lagi mondar-mandir cari informasi akademik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dulu, mahasiswa masih rela menunggu dosen datang meskipun waktu perkuliahan telah lewat setengah jam. Namun kini, situasinya berbeda. Generasi Z dikenal sebagai generasi yang tidak menyukai menunggu dan mudah merasa bosan.

Mereka terbiasa dengan segala sesuatu yang serba cepat mulai dari memesan makanan, melakukan transaksi keuangan, hingga mengikuti kelas daring. Bagi mereka, segala hal harus berlangsung secara real-time. Prinsip “sebentar lagi juga datang” sudah tidak relevan lagi.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sebagai Kampus Digital Kreatif, paham betul soal itu. Maka lahirlah SobiChat, yaitu asisten chat virtual berbasis AI yang bisa diajak ngobrol kapan pun.

Lewat SobiChat, mahasiswa tidak perlu lagi mondar-mandir cari informasi akademik. Mau tahu jadwal kuliah? Tinggal chat. Mau urus surat keterangan? Ketik aja. Dalam hitungan detik, semua data muncul, resmi dari sistem kampus, tanpa perlu rebutan antrean atau minta tanda tangan dosen yang entah sedang berada di mana.

Co-Founder Yayasan BSI Naba Aji Notoseputro mengatakan kampus masa kini tidak cukup hanya punya sistem digital, tapi juga harus memiliki sense of generation.

“Anak muda sekarang tidak menunggu. Mereka mencari solusi. Maka kampus harus hadir di ruang digital mereka,” ujarnya.

UBSI memposisikan diri bukan sekadar kampus dengan WiFi dan sistem daring, tapi sebagai Kampus Digital Kreatif yang memahami cara berpikir mahasiswanya. Lewat SobiChat, proses akademik bukan lagi soal prosedur, tapi pengalaman yang terasa seperti ngobrol dengan teman, bukan menghadap mesin birokrasi.

“Buat generasi Z, teknologi bukan lagi hal baru. Yang mereka cari bukan sistem yang canggih, tapi kampus yang ngerti bahwa belajar di era digital nggak butuh gedung tinggi atau antrean panjang, cukup satu hal, koneksi yang manusiawi,” kata dia.

Read Entire Article
Politics | | | |