KDM Lepas Ekspor Perdana Sepatu On Cloud Running dari Majalengka

4 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Sepatu On Cloud Running produksi PT Home Well Indonesia diekspor perdana dari Kabupaten Majalengka, Jumat (14/11/2025). Ekspor itu ditujukan ke enam negara.

Pelepasan ekspor perdana sepatu On Cloud Running tersebut dilakukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Kawasan Industri KIEM, Kabupaten Majalengka.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, ekspor perdana PT Home Well Indonesia saya nyatakan dilepas. Semoga ini membawa berkah, keberuntungan, dan rezeki melimpah,” kata Dedi.

Ekspor perdana ini ditujukan ke Australia, Belgia, Brasil, Luksemburg, Inggris, dan Amerika Serikat. Pada pengiriman hari ini, sebanyak 6.400 pasang sepatu atau satu kontainer 40 HC dikirim ke Amerika Serikat, dengan nilai ekspor mencapai 95.406 dolar AS.

Dedi berharap pengiriman perdana tersebut berjalan lancar sampai ke negara tujuan sehingga berkontribusi pada peningkatan ekspor Jawa Barat.

“Mudah-mudahan ekspor ini berjalan lancar, dari pelabuhan hingga ke pelanggan di negara tujuan. Dari ekspor hadir pajak, dan dari pajak lahir industrialisasi yang kembali lagi untuk pelayanan publik,” ucapnya.

Dedi menegaskan, Pemprov Jabar berkomitmen mempercepat kemudahan investasi dan memperkuat industrialisasi daerah. Menurut dia, sejumlah persoalan dasar yang dihadapi pelaku industri, termasuk terkait pertanahan, akan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

"Saya tahu problem di sini adalah masalah tanah, dan kita akan urus itu," tukasnya.

Dedi menyampaikan, infrastruktur di Kawasan Rebana terus berkembang dan berada pada jalur yang tepat untuk mendukung kegiatan industri dan ekspor.

"Infrastrukturnya bisa dilihat, jalannya lebar dan berkualitas tinggi. Akses ke Patimban akan kita percepat. Konektivitas tol sudah terhubung, dan di sini sudah ada bandara. Pemdaprov Jabar sangat serius menata industrialisasi," tutur Dedi.

Menurut Dedi, pemerintah saat ini mempercepat berbagai regulasi yang berkaitan dengan investasi, termasuk penanganan hambatan teknis di lapangan. Ia pun memahami keluhan dunia industri, di antaranya menyangkut antrean kontainer yang panjang.

Dedi juga mengungkapkan pengalamannya sebagai mantan bupati yang mendorong investasi dan mantan sekretaris serikat pekerja. Pengalaman tersebut, kata dia, membuatnya memahami kebutuhan industri maupun pekerja.

"Saya mengerti buruh karena dulu saya adalah sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Jadi saya mengerti," ujarnya.

Read Entire Article
Politics | | | |