Konferensi Pers Kinerja SMF: (kiri ke kanan) Direktur Bisnis Heliantopo, Direktur Utama Ananta Wiyogo, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bonai Subiakto, berfoto bersama usai menyampaikan capaian perusahaan di Surakarta, Jumat (14/11/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menegaskan komitmennya dalam mempercepat penyediaan hunian layak dan terjangkau melalui penguatan peran sebagai liquidity provider dan alat fiskal pemerintah.
Hingga September 2025, SMF telah menyalurkan pendanaan Rp14,53 triliun kepada lembaga penyalur pembiayaan perumahan melalui skema sekuritisasi dan pembiayaan.
Dalam mendukung Program 3 Juta Rumah, SMF berpartisipasi melalui dua produk utama, yakni porsi 25 persen KPR FLPP dan pembiayaan mikro perumahan Griya Tunas. Sejak 2018 hingga kuartal III 2025, SMF menyalurkan porsi 25 persen pendanaan FLPP mencapai Rp 29,92 triliun untuk 797.120 unit rumah. Pendanaan ini merupakan hasil leveraging 1,6 kali dari Penyertaan Modal Negara melalui penerbitan surat utang senilai Rp17,94 triliun.
Selain FLPP, SMF memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap melalui Griya Tunas, yakni skema mikro perumahan untuk renovasi atau perbaikan tempat tinggal. Program ini juga menyasar pelaku usaha ultra mikro yang menjalankan bisnis dari rumah.
Per 1 Juni 2025, Griya Tunas tercatat sebagai salah satu capaian dalam Program 3 Juta Rumah. Mengacu data Susenas BPS 2024, Griya Tunas diharapkan menjadi solusi backlog kelayakan hunian yang mencapai 25,3 juta rumah. Sepanjang 2025, SMF bersama lembaga keuangan telah menyalurkan pembiayaan Griya Tunas bagi 36.545 rumah dari target pemerintah 50.000 unit.
“Melalui Griya Tunas, masyarakat dapat meningkatkan kualitas hunian sekaligus produktivitas usaha dengan pembiayaan yang lebih aman, cepat, dan tidak membebani,” kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, dalam konferensi pers kinerja perusahaan, Jumat (14/11/2025) lalu.
Ananta menambahkan sinergi kebijakan fiskal melalui pembiayaan perumahan serta dukungan moneter melalui instrumen REPO BI menciptakan ekosistem pembiayaan yang inklusif. Langkah tersebut diharapkan mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah dan menekan backlog yang masih mencapai 9,87 juta rumah tangga.

2 hours ago
2










































