REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menjelaskan alasan pemindahan terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara dari RSI Cempaka Putih ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan penanganan medis dan psikologis berjalan lebih optimal, sekaligus mempermudah proses penyidikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pemindahan dilakukan karena di RS Polri telah dibentuk tim terpadu yang menangani korban dan pelaku dari berbagai aspek.
“Alasan anak ini dipindahkan ke rumah sakit Polri karena di RS Polri kita sudah membentuk tim terpadu selain dari penanganan medis tetapi juga psikis,” ujar Budi di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Selain itu, kondisi ruang perawatan di rumah sakit sebelumnya dinilai belum ideal karena ditempati bersama pasien lain. “Kalau di rumah sakit sebelumnya anak ini ditaruh dalam satu ruangan yang ada beberapa orang. Sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi makanya dipindahkan di rumah sakit Polri dalam satu ruangan (sendiri),” jelasnya.
Pemindahan ini juga bertujuan memudahkan penyidik untuk melakukan pemeriksaan lanjutan begitu kondisi kesehatan terduga pelaku membaik. “Selanjutnya memudahkan juga bagi para penyidik untuk bisa mendalami informasi karena yang bersangkutan sudah dalam kondisi sadar,” katanya.
“Kemungkinan apabila perkembangan kondisi kesehatan semakin baik, itu akan lebih memudahkan penyidik untuk bisa meminta keterangan,” katanya menambahkan.
Ia menegaskan, terduga pelaku masih berstatus anak di bawah umur, sehingga penanganan dilakukan dengan memperhatikan Undang-Undang Perlindungan Anak. Status anak itu sendiri adalah Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
“Kita harus menjaga identitas, ada perlakuan khusus terhadap anak tersebut. Makanya kami juga mengimbau kepada rakan-rakan untuk kita bersama-sama tidak menuliskan nama asli dari orang yang kita maksud. Hanya dengan inisial, termasuk menjaga privacy artinya alamat,” katanya mengakhiri.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti menyatakan terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) ke RS Polri. Abdul Mu'ti menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Ahad malam.
“Terduga pelaku sudah tidak di sini. Jadi, sudah dipindahkan di Rumah Sakit Polri sehingga kami harus koordinasi dengan Kapolri untuk bertemu,” kata dia usai menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta, di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (9/11/2025).
Mu'ti mengatakan terduga pelaku yang dipindahkan satu orang dan dirinya sudah masuk kamar rawat inap lalu dipindahkan ke RS Polri. “Sekarang otoritas terhadap terduga pelaku ini ada di kepolisian dan kami sekarang fokus pemulihan mental korban,” kata dia.
Sementara itu, untuk pemulihan fisik dilakukan oleh tim dokter yang merawat sejumlah korban dan secara pemulihan mental secara psikologi sosial pihaknya akan melakukan bersama-sama.
“Termasuk dengan terduga peledakan,” kata dia.
Ia mengatakan pada Ahad ini sudah menjenguk pasien yang menjalani rawat inap bersama dengan keluarganya dan semuanya sudah mulai membaik. “Sudah kelihatan semua yang saya jenguk, kelihatan semangat, sudah optimis mereka,” kata dia.

2 hours ago
2










































